Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Bakal Jadi Investor Terbesar di Indonesia, Sekarang di Posisi 4

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani menyatakan, China bakal menjadi investor asing terbesar di Indonesia dalam dasawarsa mendatang, tercermin dari terus meningkatnya nilai investasi negeri Tirai Bambu itu di Tanah Air.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani menyatakan, China bakal menjadi investor asing terbesar di Indonesia dalam dasawarsa mendatang, tercermin dari terus meningkatnya nilai investasi negeri Tirai Bambu itu di Tanah Air.

"Komitmen Presiden Jokowi memangkas jalur birokrasi dan pengurusan izin telah menumbuhkan harapan besar bagi kalangan pengusaha China. Mereka sangat antusias untuk meningkatkan investasi di Indonesia," kata Rosan, Senin (5/9/2016).

Pernyataan itu disampaikan Rosan menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu ratusan pengusaha Negeri Tirai Bambu, pada Forum Bisnis Indonesia -China di Shanghai, akhir pekan lalu.

Rosan yang juga hadir pada pertemuan itu, mengungkapkan Presiden Jokowi secara langsung memberikan jaminan kepada pengusaha China mengenai berbagai kemudahan investasi seperti, Layanan Izin Investasi 3 Jam, Layanan Jalur Hijau, Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK), dan regulasi investasi yang  lebih terbuka melalui perbaikan Daftar Negatif Investasi (DNI untuk mempermudah arus masuk investasi China ke dalam negeri.

Selain Rosan, hadir pula Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

"Memang masih ada kendala, terutama bahasa dan kemitraan. Tapi, saya yakin hal itu akan dapat teratasi. Satu hal yang harus dicermati adalah Indonesia kini menjadi salah satu negara tujuan investasi paling menarik bagi China," kata Rosan.

Mengutip data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dia mengatakan, realisasi investasi asing pada triwulan II 2016 menunjukkan bahwa China kini berada pada urutan keempat setelah Singapura, Jepang, dan Hong Kong.

Nilai investasi China mencapai US$549 juta yang tersebar di 499 proyek, sementara itu, Singapura berada di urutan teratas dengan investasi senilai US$2 miliar untuk 1.927 proyek, menyusul Jepang US$1,3 miliar, dan Hong Kong US$597 juta.

"Investasi China naik sangat signifikan. Pencapaian China melampaui Malaysia yang nilai investasinya 393 juta dolar AS dan Belanda 346 juta dolar AS," jelas Rosan.

Di sisi lain, dia mengaku sangat mengapresiasi konsistensi Presiden Jokowi untuk tetap mensinergikan kebijakan fiskal, moneter dan reformasi struktural bagi perbaikan ekonomi nasional. Keterpaduan kebijakan fiskal dan moneter selain dapat mendorong pergerakan sektor riil, juga akan memacu pertumbuhan investasi, produksi, distribusi, dan konsumsi.

"Saya yakin, konsistensi pemerintah memperbaiki pertumbuhan ekonomi akan berdampak luas. Setiap kebijakan ekonomi harus mendorong pertumbuhan yang solid dan inklusif," katanya.

Dikatakan, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dapat berperan aktif mendorong pertumbuhan ekonomi global. "Tekad pemerintah menjaga perekonomian nasional lebih terbuka dan kompetitif harus didukung," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper