JAKARTA – Perusahaan jasa kurir yang memiliki layanan self service machine, semakin berbondong-bondong melakukan kerjasama dengan sejumlah ritel dan e-commerce untuk menempatkan mesin layanan mandiri di outlet-outlet tersebut guna meningkatkan efisiensi.
Rocky Nagoya, Managing Director TIKI membenarkan bahwa mesin self service machine akan dibuka ke beberapa mal. Meskipun demikian, TIKI akan menyasar mal-mal yang tidak memiliki kepentingan bisnis sejenis, atau mal yang tidak memiliki layanan jasa kurir sendiri.
“Kami ingin menyasar mal-mal, atau supermarket yang tidak memiliki bisnis sejenis supaya tidak ada conflict of interest nantinya,” terang Rocky, Kamis lalu (1/9).
Selain menyasar mal dan supermarket, kata Rocky, TIKI akan menambah self sevice machine di seluruh Jabodetabek, masing-masing satu unit di setiap kantor operasional. Hal itu sebagai upaya bertahap untuk memperkenalan mekanisme kerja tersebut kepada pengguna.
“Mesin self service machine ini bisa menampung mungkin sekitar 50 sampai 100 dokumen atau paket,” jelas Rocky.
Sementara untuk layanan drive-thru, atau penimbunan barang juga masih akan ditempatkan di kantor pusat TIKI. Selanjutnya, secara bertahap, mesin untuk mendata formulis secara mandiri, dan menyimpan paket untuk dikirimkan.
Saat ini, TIKI sendiri memiliki total agen di Jabodetabek sebanyak 300 dan sampai akhir 2016, TIKI masih akan menambah sekitar 50 agen khusus di Jakarta. Total agen TIKI seluruh Indonesia sekitar 5000 agen.
Sekalipun sudah melakukan inovasi teknologi, TIKI masih akan menambah jumlah agen sampai ke tingkat internasional. Salah satu langkahnya adalah bekerjasama dengan perusahaan jasa kurir di Malaysia, Singapura, dan Timur Tengah.
Adapun pangsa pasar internasional TIKI mayoritas di Singapura, Malaysia, dan Hongkong. Adapun 35% dari total pangsa pasar TIKI adalah barang-barang e-commerce. Oleh sebab itu, TIKI sudah membuat tarif baru untuk barang ke internasional, khususnya ke Malaysia, Singapura, dan Abu Dhabi.
Seperti TIKI, PT Nusa Prima Ekspress atau Nex Logistics juga menggandeng 7-Eleven untuk mendapatkan venue bagi jasa kurir dan pencetakan dokumen pada gerai-gerai 7-Eleven. Sebelumnya, Chief Operations Officer (COO) Nex Logistics Fernicco Kusumo menyatakan hal ini sebagai respon atas tingginya mobilitas masyarakat yang berbanding lurus dengan tingginya pertumbuhan e-commerce.
Kerjasama dengan 7-Eleven otomatis membuat Nex Logistic beroperasi dari pukul 7 pagi sampai pukul 10 malam, termasuk pada hari Sabtu dan Minggu. Selain itu, Nex Logistics juga menyediakan layanan point to point atau P2P, dimana para pelanggan dapat mengambil paket dan dokumen dari dan ke gerai Nex Logistic. Layanan berfungsi agar pelanggan yang tidak menerima pengiriman di rumah bisa mengambilnya secara langsung di gerai Nex Logistics.
Fernicco menyatakan, selain kerjasama tersebut Nex Logistics juga memiliki layanan mandiri dengan nama NEX-KITA (Kirim, Titip, Ambil). NEX-KITA adalah hasil kerjasama Nex Logistics dengan perusahaan e-commerce Blibli.com.
Layanan NEX-KITA adalah layanan bagi konsumen untuk bisa menitipkan dan mengirimkan paketnya pada loker yang sudah disediakan pada gerai-gerai 7-Eleven. Setelah konsumen melakukan transaksi, konsumen bisa memilih layanan NEX-KITA untuk mengantarkan produk yang dibeli. dengan demikian, Blibli.com langsung mengirimkan produk yang dibeli konsumen langsung ke loker-loker NEX-KITA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 hari yang lalu
OJK Gandeng FSS Korea Tingkatkan Pengawasan Sektor Keuangan
15 jam yang lalu