Bisnis.com, BANDUNG - Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali ditetapkan oleh Kementerian riset, teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagai perguruan tinggi dengan peringkat teratas di Indonesia pada 2016 ini.
Ketua Satuan Penjaminan Mutu ITB Pepen Arifin mengungkapkan khusus pada aspek pendidikan, ITB terus berupaya mensejajarkan diri dengan perguruan tinggi kelas dunia melalui program akreditasi internasional.
"Untuk menghasilkan sumber daya insani yang unggul tentunya ITB harus memiliki program studi yang juga unggul, dalam hal ini untuk ITB berarti unggul di level global dan internasional," ujar Pepen usai peringatan Pendidikan Tinggi Teknik Indonesia (PTTI) ke-96 di ITB Bandung beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, Pepen menambahkan ITB mengembangkan prodi khususnya tingkat sarjana atau s1 di ITB supaya memiliki keunggulan dan diakui sebagai prodi dengan level internasional.
"Salah satu pendekatannya melalui penjaminan mutu internal dan penjaminan mutu eksternal. Untuk penjaminan mutu eksternal ini melalui akreditasi internasional," ujar Pepen.
Benchmarking mutu pada tingkat regional dimulai dengan asesmen mut prodi oleh Asean university Network-Quality Assurance (AUN-QA) pada tahun 2008 untuk progam studi Fisika dan Farmasi. AUN-QA adalah elmbaga dalam naungan Asean University Network yang mempromosikan penjaminan mutu bidang pendidikan tinggi.
"Sejak tahun 2010, ITB mulai proses akreditasi internasional dimulai dengan ABET, 2011 berhasil menjadi yang pertama di Indonesia sebagai prodi terkareditasi oleh ABET. Sejak itu, kemudian berkembang terus hingga sekarang ada 9 prodi yang terkareditasi, ABET merupakan akreditasi yang prestisius," jelasnya.
Program Studi Teknik Elektro dan Teknik Kelautan menjalani proses akreditsi oleh Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) pada 2010 dan dinyatakan terakreditasi pada 2011.
ABET adalah badan akreditasi untuk program studi teknik dan teknologi Amerika Serikat. ABET adalah organisasi nirlaba non-pemerintah yang diakui oleh Council for Higher Education Accreditation (CHEA)-AS. Saat ini, ABET telah mengakreditasi program studi di 28 negara. Program studi seperti Teknik Elektro, Teknik Sipil dan Teknik Kimia di massachusetts Institute of Technology (MIT)-AS juga diakreditasi oleh ABET.
Selanjutnya, beberapa program studi teknik lainnya menyusul terakreditasi ole ABET, yaitu Teknik Fisika dan Teknik Kimia pada 2012, Teknik Industri, Teknik Lingkungan dan Teknik Informatika pada 2013, Teknik Sipil dan Teknik Perminyakan pada 2015.
Adapun saat ini, ITB sedang mempersiapkan proses visitasi akreditasi ABET untuk 3 program studi lainnya yaitu Teknik Pertambangan, Manajemen Rekayasa Industri dan S2-Teknik Manajemen Industri.
Pepen menambahkan selain ABET, sejumlah program studi di ITB telah dievaulasi oleh ASIIN yang merupakan badan akreditasi Jerman untuk program studi rekayasa, informatika serta matematika dan ilmu pengetahuan alam.
"Saat ini ada 10 prodi yang sudah terakrediasi ASIIN di Jerman yaitu Fisika, Astronomi, Matematika, Biologi, Mikrobiologi, Sains dan Teknologi Farmasi, Farmasi Klinik dan Komunitas, Teknik Mesin, Teknik Material, Teknik Aeronotika dan Astronotika," ujarnya.
Adapun Pepen menambahkan tahun ini ASIIN juga mengevaluasi Program Studi Teknik Geofisikan dan hasilnya diharapkan dapat diperoleh dalam beberapa bulan ke depan. Khusus program studi Teknik Mesin, Teknik Material, Teknik Aeronotika dan Astronotika juga dinyatakan telah memenuhi standar Eropa melalui European Standards and Guidelines (ESG).
Selain itu, Pepen menambahkan beberapa program studi telah dievaluasi oleh Badan Akreditasi Internasional bereputasi dan dinyatakan terakreditasi yaitu Kimia pada 2013 oleh Royal Society of Chemistry atau RSC dari Inggris, Arsitekturpada 2015 oleh Korean Architecture Accreditation Board atau KAAB dari Korea dan MBA pada 2013 oleh ABEST21 dar Jepang. Sepanjang tahun 2016 ini program studi Teknik Metalurgi juga sedang menjalani proses akreditasi internasional JABEE atau Japanese Accreditation Board of Engineering Education dari Jepang.
"Total yang sudah terkareditasi internasional itu ada 23 prodi sedangkan prodi di ITB untuk s1 semuanya 45 dengan 6 prodi baru. Berarti yang sudah lamanya ada 39, jadi sudah lebih dari setengahnya yang terakreditasi internasional," ujarnya.
Melalui akreditasi internasional ini, Pepen mengatakan ITB membuktikan bahwa mutu pendidikan yang diselenggarakannya telah memenuhi standar internasional dan memastikan lulusnnya telah memenuhi persyaratan pendidikan yang diperlukan dalam menjalani profesinya di pentas dunia.
"ITB punya rencana secara bertahap itu ada 5 prodi lagi yang proses evaluasi akreditasi. Tahun depannya 6, tahun depannya lagi 6. Jadi pada tahun 2020 diharapkan seluruh prodi S1 terakreditasi internasional. Ini demi untuk mendukung Indonesia," ujarnya. (k5)