Bisnis.com, CIMAHI - Penyelenggaraan Baros Internatinal Animation Festival (BIAF) 2015 di Kota Cimahi, Jabar, pada tahun ini akan diikuti oleh animator yang berasal dari 15 negara. Diharapkan, output dari kegiatan tersebut bisa lebih banyak lagi transaksi bisnis dan investor yang masuk.
BIAF 2015 akan diselenggarakan pada 7-10 Oktober 2015 di sebuah hotel di kawasan Cimahi Selatan. Bagi pemkot, BIAF merupakan event internasional ketiga kalinya.
Ketua Cimahi Creative Association (CCA) Rudi Suteja mengatakan, sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan pada BIAF antara lain talkshow soal animasi, kelas animasi dari pakar animasi dunia hingga lomba pembuatan film pendek animasi.
"Untuk lomba film ini sudah ada 142 judul film yang masuk dan berasal dari 42 negara di dunia. Dalam mempromosikan kegiatan ini kami lebih banyak berkomunikasi lewat dunia maya," katanya, kepada wartawan di Cimahi, Senin (5/10/2015).
Target dari pelaksanaan BIAF ini diantaranya adalah adanya dukungan lebih serius dari pemerintah pusat dan daerah mengenai pengembangan industri kreatif khususnya animasi yang telah berkembang di Cimahi sejak 2009 silam.
Disamping itu juga, terjadi tranksaksi bisnis atau kerja sama antara animator Cimahi dengan animator dunia serta rumah produksi. Lebih dari itu semua, banyaknya investor industri animasi yang membuka kantornya di Cimahi.
"Sudah ada sejumlah investor dari luar negeri seperti Iran, MD Entertainment, MNC yang ingin bekerja sama dengan kami. Bahkan MNC ingin mendirikan rumah produksi di Cimahi," ujarnya.
Bagi masyarakat sekitar keberadaan kegiatan BIAF ini akan menjadi salah satu objek pariwisata. Apalagi kedepanya, BIAF ini telah dijadikan sebagai agenda internasional oleh para animator dunia.
Dia menjelaskan, salah satu kendala yang dihadapi oleh para investor yang tertarik membuka studionya di Cimahi antara lain sulitnya mencari lahan strategis serta perizinan. Apalagi Cimahi memang kota kecil yang terdiri dari tiga kecamatan.
"Kebutuhan animator itu sangat tinggi dan Cimahi telah melatih 350 animator. Di Malaysia saja untuk mendirikan satu studio bisa menghabiskan uang negara Rp4 miliar," ujarnya.
Saat ini, di Cimahi sudah ada 15 studio. Mereka lebih banyak melakukan pelayanan produksi atau pesanan animasi baik untuk kepentingan film atau iklan. Meski begitu diakuinya, menjadi produsen IP (Intellectual Property), dimana yang menjadi target penjualan adalah Lisensi dan Merchandising jauh lebih menggiurkan.