Bisnis.com, BANDUNG – Sebanyak 537 buku memenuhi Microlibrary pertama di Bandung yang terletak di Taman Bima, Jalan Bima, Bandung.
Buku-buku tersebut merupakan gabungan sumbangan dari Dompet Dhuafa sebanyak 150 buku dan Kantor Perpustakaan Arsip Daerah Kota Bandung sebanyak 387 buku.
“Tapi nanti ke depan, kami juga berupaya untuk terus menambahnya (sumbangan buku), baik dari kami, dari masyarakat, dan juga mungkin dari pengelola di sini,” ujar Kepala Seksi Pengelola Perpustakaan di Perpustakaan Daerah Kota Bandung, Netty Supriati, saat ditemui Bisnis,com, di Taman Bima, Jalan Bima, Bandung, pada Sabtu (05/09/2015).
Kualifikasi bukunya pun beragam. Netty menyatakan, mayoritas masyarakat Kelurahan Arjuna cenderung lebih tertarik pada buku mengenai pemberdayaan ekonomi dan pemberdayaan masyarakatnya sendiri.
“Tapi tidak menutup kemungkinan buku yang sifatnya pengetahuan umum juga ada karena kami juga yang fasilitasi,” ucapnya.
Sementara itu, Netty mengatakan, pengelolaan Microlibrary di Kelurahan Arjuna ini diserahkan kepada karang taruna yang berada di bawah koordinasi dari Ketua RWnya.
Untuk mekanisme peminjaman dan baca pun diakui Netty, sepenuhnya diserahkan kepada aturan yang dibuat oleh masing-masing daerah.
“Saya pikir perpustakaan itu terbuka untuk umum, sehingga semua masyarakat boleh berkunjung, namun, untuk peminjaman biasanya mereka punya aturan sendiri,” ucapnya.
Netty berharap, pengunjung Microlibrary ini bukan hanya masyarakat sekitar perpustakaan ini, tetapi seluruh masyarakat Bandung. Selain itu, ia juga berharap, Microlibrary ini tidak hanya menjadi pusat baca, tapi menjadi pusat berkegiatan masyarakat.
“Sehingga pemberdayaan ekonomi, sosial budaya, dan mentalitas intelektual masyarakat akan lebih meningkat dan berkembang, karena tujuan utama perpustakaan adalah mewujudkan kecerdasan bangsa. Jadi tujuan bandung juara dapat tercapai, masyarakat cerdas dan menjadi kota buku,”ucapnya.