Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polda Metro Jaya Curiga Pembunuhan Asisten Bos XL Sudah Terencana

Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan masih mencari motif Andi Wahyudi, 38 tahun, membunuh Hayriantira, 37 tahun, asisten pribadi bos PT XL Axiata.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan masih mencari motif Andi Wahyudi, 38 tahun, membunuh Hayriantira, 37 tahun, asisten pribadi bos PT XL Axiata. 

Untuk itu, tak menutup kemungkinan polisi akan memeriksa Rukmilah, ibu dari Hayriantira, untuk mengetahui motif pembunuhan.

"Bisa saja pembunuhan terhadap Rian (panggilan Hayriantira) sudah direncanakan," kata Tito setelah salat Jumat di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 7 Agustus 2015.

Tito menjelaskan, dalam pemeriksaan, Andi mengaku membunuh Rian secara spontan lantaran sakit hati setelah dihina. Namun bukti-bukti di lapangan bisa mengarah pada pembunuhan berencana. "Sebab itu, kami masih mendalami kasus pembunuhan tersebut lantaran motif sesungguhnya masih belum terungkap," tuturnya.

Tito menambahkan, lembaganya pun akan memeriksa saksi lain yang dianggap mampu menguak motif pembunuhan. Jika dari hasil penyelidikan membuktikan bahwa Andi membunuh Rian secara spontan, dia akan dijerat dengan pasal 338 tentang pembunuhan tanpa rencana.

Namun sebaliknya, jika dia terbukti merencanakan pembunuhan Rian, Andi dapat dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Hayriantira dibunuh oleh Andi Wahyudi di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat, pada Oktober 2015. Kasus pembunuhan tersebut terbongkar saat Andi ditangkap polisi akibat kasus pemalsuan tanda tangan atas dokumen mobil Honda Mobilio yang diduga milik Rian.

Berdasarkan pemeriksaan di tempat kejadian, polisi menyimpulkan motif pembunuhan adalah ingin menguasai harta korban. Namun ada beberapa indikasi yang mengarah pada motif lain, yakni hasil rekaman kamera pengintai memperlihatkan ada mobil Mobilio dengan pelat nomor polisi palsu. Selain itu, identitas yang didaftarkan dalam buku tamu di Hotel Cipaganti pun palsu.

Keluarga Hayriantira berpendapat bahwa kematian korban telah direncanakan. “Indikasi perencanaannya sudah cukup jelas dan sudah disiapkan secara matang oleh pelaku,” ujar kerabat Rian, Eddi Ratno, di Garut, Jumat, 7 Agustus 2015.

Menurut dia, indikasi perencanaan itu adalah pelaku telah menyiapkan pelat nomor kendaraan palsu. Setelah membunuh korban, pelaku langsung pergi menggunakan mobil milik korban dengan mengganti nomor polisi kendaraan dengan yang palsu. Selain itu, di tempat kejadian, pelaku juga tidak meninggalkan barang bukti sedikit pun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire
Sumber : Tempo.co
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper