Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Kasus Pembunuhan Anak di Indonesia

Berikut ini adalah lima kasus kekerasan yang berujung pada meninggalnya anak di Indonesia.
Ilustrasi
Ilustrasi

SOLO--Berikut ini adalah lima kasus kekerasan yang berujung pada meninggalnya anak di Indonesia.

Angeline

Kasus Angeline, bocah bali yang sebulan lalu dikabarkan menghilang  menemui titik terang. Gadis berusia delapan tahun itu ditemukan terkubur di halaman belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015).

Diduga Angeline merupakan korban kekerasan karena di jenazah Angeline ditemukan luka akibat mengalami penganiayaan. Terkait temuan itu, polisi langsung mengamankan sejumlah pihak.

Ibu Kubur Anak di Septic Tank
Siti Solekha, seorang ibu di Jember telah membunuh anak kandungnya, Iin, 20, dan menguburnya di septic tank 2012 silam namun kasusnya baru terungkap pada 2014. Siti mengaku membunuh Iin karena gadis yang menderita keterbelakangan mental itu meminta makan sebanyak dua kali dalam satu waktu.

Karena emosi, Siti memukul Iin dengan alat penumbuk padi sebanyak dua kali. Seketika piring yang dibawa Iin jatuh pecah dan tubuhnya ambruk dengan keadaan kejang dan lidah terjulur keluar.

Mengetahui anaknya kejang, Siti membawanya ke kamar dan menguncinya dari luar. Setelah menyadari anaknya sudah tidak bernyawa, Siti kemudian menyeret Iin dan menguburnya di dalam septic tank.

Ibu Bunuh Anak Karena Memiliki Kelamin Kecil
Kasus ibu bunuh anak selanjutnya terjadi 2013 lalu. Retno Purwanti, seorang ibu membunuh anak kandungnya, Vicky Rizka, 8. Pembunuhan itu ia lakukan karena didasari rasa malu setelah melihat kelamin buah hatinya yang berukuran kecil setelah disunat.

Saat sang suami sedang bekerja, Retno mengikat tangan Vicky dengan selendang kemudian membenamkan kepala bocah itu ke dalam ember berisi air. Tak sampai di situ, Retno kemudian mengeringkan badan Vicky yang sudah tidak bernyawa dan memakaikan pakaian kemudian kembali membaringkannya di ranjang.

Setelah melakukan aksi kejamnya itu, Retno kemudian menjemput kakak korban, Cika, di sekolahnya dan memintanya pulang dengan alasan untuk menjaga Vicky. Usai ke sekolah Cika, Retno melaporkan diri ke Polres Jakarta Timur.

Ibu Tusuk Bayi 22 Bulan
Nasib malang menimpa Maya Merdeka Wati, bayi berusia 22 bulan yang meninggal di tangan ibu kandungnya, Devi. Peristiwa itu terjadi di Sungai Andai, Banjarmasin, Kalimantan Selatan Januari 2014 lalu.

Berdasarkan pemaparan tim penyidik kepolisian, Devi dinyatakan mengalami gangguan kejiwaan. Sementara nyawa bayi malang itu tidak dapat diselamatkan karena kehabisan darah setelah ibu kandungnya menusuk perut Maya sebanyak empat kali.

Ibu Tenggelamkan Anak di Tangki Air
Ibu yang tega membunuh anaknya selanjutnya adalah Dedeh Uum Fatimah. Dedeh membunuh darah dagingnya, Aisyah Fany yang masih berusia 2,5 tahun dengan cara menenggelamkannya ke tangki penampungan air yang terisi penuh.

Polisi Padalarang, Bandung menjelaskan  peristiwa mengerikan itu terjadi pukul 03.00 WIB 11 Maret 2014. Saat Aisyah tengah tertidur lelap, Dedeh menggendongnya dan membawanya ke penampungan air.

Peristiwa itu terungkap setelah Dedeh menceritakan tindakannya itu kepada kerabatnya. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, Dedeh sama sekali tidak mengidap gangguan kejiwaan. Akan tetapi Dedeh diduga depresi karena terlilit utang.

Ibu Gorok Leher Anak di Kebun
Dianggap tidak menurut oleh ibu kandungnya, Siti Sundari, gadis 14 tahun asal Margatiga, Lampung dibunuh oleh ibu kandungnya yang berinisial Ngatini. Amarah Ngatini tersulut setelah mendapati Siti yang semula ia suruh untuk mengumpulkan kayu bakar malah duduk bersantai di kebun miliknya.

Ngatini yang saat itu tengah menggengam kayu langsung memukul bagian belakang kepala Siti. Setelah itu tersangka menggorok leher Siti dengan golok hingga tewas dan membiarkan jasadnya terbaring di kebun.

Meninggalnya Siti kemudian terungkap setelah beberapa hari kemudian Ngatini menceritakan perbuatannya kepada suaminya, Jasmani. Setelah itu Jasmani melaporkan istrinya ke polisi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Solopos
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper