Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Huah...Huah...Pedasnya Ayam Keremes Sambal Bengis

[caption id=attachment_448231 align=alignleft width=300] Ayam keremes sambal bengis (foto: Hedi A)[/caption]

[caption id="attachment_448231" align="alignleft" width="300"] Ayam keremes sambal bengis (foto: Hedi A)[/caption] Bisnis-jabar.com, BANDUNG--Inspirasi atau ide memang bisa datang dari mana saja. Tanpa terkecuali ketika seseorang menghadapi musibah pun bagi mereka yang jeli dalam melihat peluang bisa menjadi ladang bisnis baru. Hal ini yang dialami Owner Sentra Kuliner Parakan Nadia, 27. Pasalnya, setiap kali dirinya menghadirkan menu baru, maka tidak lepas dari fenomena yang terjadi di sekitarnya. Ide itu menjadi salah satu alasan terciptanya menu masakan andalan yang hendak ditawarkannya bagi anda para pecinta kuliner yakni "Ayam Keremes Sambal Bengis". Yang menjadi pembeda produk olahannya dengan kudapan yang sama produk lainnya adalah terletak di sambalnya yang "superlada" alias pedas banget dan keremesnya yang gurih bukan karena MSG (bumbu penyedap) melainkan bumbu rahasia. "Sambalnya pedasnya bisa dibilang tingkat dewa. Tapi, bagi anda yang tidak suka pedas bisa request agar kadar pedasnya bisa diturunkan," kata perempuan dengan satu anak ini. Nadia mengisahkan "asbabun nuzul" lahirnya "Ayam Keremes Sambal Bengis" dari seorang karyawannya yang sedang galau karena bermasalah dengan kisah cintanya. Ketika yang bersangkutan disuruh masak, si karyawan yang sedang kalut itupun malah menyadikan masakan yang rasanya sangat pedas. Sejak saat itulah Nadia menilai rasa pedas ini bisa menjadi menu masakan andalan disamping Mie Tektek Iga. "Dan ketika kami coba tawarkan kepada sejumlah orang, mereka suka. Jadi kenapa tidak dilanjutkan," katanya, kepada Bisnis, Selasa (22/10). Bisnis kuliner yang terletak di Jalan Parakan Saat Raya Pertigaan Antapani, Kelurahan Cisaranten Endah Kec Arcamanik, Kota Bandung ini sudah tentu tidak langsung ramai seperti sekarang. Nadia harus merasakan jatuh bangun dan getirnya menjalankan idealismenya menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Berasal dari jualan warung baso di lokasi yang sama pada Juni 2012. Diakuinya, selama setahun dia harus gigit jari karena setahun sama sekali tidak mendapatkan untung. "Karena baso makanan sekunder, sehingga berpikir mencari cara menghadirkan menu lain. Kebetulan pelanggan setia pun mengusulkan menu lain," ujarnya. Karena seolah mengalami kebuntuan, dirinya sempat berfikir untuk menutup usaha yang telah dijalaninya itu. Tapi, Tuhan berbicara lain dan dirinya pun dipertemukan dengan teman lama yang berpengalaman kerja di sebuah cafe. Dari situlah tercetus ide membuat menu cafe dengan harga kaki lima. sejak saat itulah mulai ada peningkatan pendapatan karena memang menunya bervariasi. "Pokoknya bagi mereka yang sering ke cafe pasti kaget dengan harga murah yang kami tawarkan, tapi tidak mengurangai rasa dan kualitas," ucapnya. Dia menyebutkan, harga minuman yang ditawarkan paling tinggi di kisaran Rp12.000. Padahal, minuman yang sama di cafe dipatok Rp40.000. Dengan kata lain untuk minuman paling mahal Rp12.000 dan Rp25.000 untuk makanannya. "Ayam keremes satu porsinya Rp18.000, sedangkan Mie Tektek Rp23.000 tapi kalau tanpa iga Rp18.000," ucapnya. Untuk minuman andalannya adalah Capuccina Cincau. Alasan memilih cincau karena bahan alami yang dikandungnya memiliki khasiat yang bagus bagi kesehatan ditambah kofi dengan kualitas cafe. Dalam mengelola bisnisnya, dirinya senantiasa melakukan evaluasi dan pembaruan menu untuk menjaga loyalitas konsumennya. Untuk itu, setiap enam bulan sekali dirinya selalu menghadirkan menu baru.(k6/ija)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper