Sharp Klaim Kuasai 40% Pangsa Pasar TV Tabung

Bisnis-jabar.com, BANDUNG—PT Sharp Electronics Indonesia menilai perusahaannya masih memegang pangsa pasar terbesar untuk produk televisi tabung (Cathode Ray Tube [CRT]) di Indonesia dengan pangsa sekitar 40%. Pandu Setio, Public Relation & CSR Manager Brand Strategy Group PT Sharp Electronics Indonesia, mengatakan perusahaannya tidak memiliki pesaing untuk produk televisi tabung, dimana perusahaan lain lebih fokus pada tevisi LED (Light Emitting Diode). “Meskipun permintaan tidak tumbuh karena untuk beberapa sudah beralih kepada televisi LED, tetapi untuk masyarakat daerah, televisi tabung masih terus digunakan dan dibutuhhkan,” katanya saat ditemui pada acara CSR Sharp, beberapa waktu lalu. Pandu mengungkapkan secara umum Sharp masih terus berada di posisi kedua atau ketiga pada pasar produk elektronik dan bersaing dengan produsen produk-produk dari Korea. Kualitas dan pilihan harga dari yang paling murah hingga paling mahal sehingga dapat memperluas pasar diperkirakan menjadi salah satu alasan Sharp tetap menjadi pilihan masyarakat Indonesia. “Kesuksesan Sharp dapat dilihat pada pengoperasian pabrik baru berukuran 3,4 Ha di daerah Karawang pada Sepember 2013 dari hasil invetasi senilai Rp1,2 triliun dengan target awal produksi produksi 140.000 unit mesin cuci per bulan.” Menurutnya, pabrik kedua setelah pabrik sebelumnya di daerah Pulogadung tersebut juga akan memproduksi produk lainnya seperti lemari es. Sementara itu untuk area Bandung sendiri, produk televisi CRT dan LED tetap dinilai menjadi produk unggulan karena memiliki pasar yang luas dengan cakupan wilayah daerah yang potensial untuk penjualan. Sharp area Bandung mencakup pada daerah Kota Bandung, Ciamis, Tasikmalaya, Cianjur, Banjar, Sumedang dan daerah priangan timur lainnya. Branch Manager PT Sharp Electronics Indonesia Area Bandung Yayan Heryanto mengungkapkan pasar area Bandung tersebut berkontribusi sekitar 15% terhadap pendapatan perusahaan secara nasional. “Produk televisi CRT dan LED memegang pasar 40%, lemari es 20%, alat pendingin atau air conditioning 15%, mesin cuci 10%, dan sisanya produk lainnya seperti dispenser dan microwave,” ujarnya.(k31/ija)