Masih Kesulitan Bahan Baku, Pengusaha Rotan Cirebon Curhat Kepada Jusuf Kalla

[caption id="attachment_362663" align="alignright" width="300"] ilustrasi (bisnis-jabar.com)[/caption] Bisnis-jabar.com, CIREBON- Kalangan pengusaha industri pengolahan rotan di Kabupaten Cirebon mengeluhkan kesulitan mendapatkan pasokan bahan baku untuk produksi padahal pemerintah telah memberlakukan pelarangan ekspor rotan mentah (bahan baku). Pada sebuah seminar nasional yang diselenggarakan Bank Indonesia Cirebon yang diisi Mantan Wakil Presiden Periode 2004-2009 Jusuf Kalla (JK), sejumlah pengusaha mengeluhkan hal tersebut dan meminta Jusuf Kalla membantu memberikan solusi. Salah satu pengusaha rotan di Kabupaten Cirebon Asep mengatakan pasokan bahan baku rotan dari Kalimantan dan Sulawesi masih tersendat sehingga perajin rotan di Cirebon kerap kebingungan mencari bahan baku ketika menerima orderan. Dia menuturkan sulitnya mendapatkan bahan baku dirasa ironis mengingat telah keluar pelarangan ekspor bahan baku yang seharusnya memberikan kemudahan bagi perajin lokal untuk produksi. “Pasokan bahan baku menjadi bagian penting untuk mengembalikan kejayaan industri rotan lokal, kalau perajin kesulitan bahan baku, otomatis kinerja ekspor pun tersendat,” katanya, Kamis (19/9/2013). Asep menilai fenomena kesulitan mendapatkan bahan baku rotan seolah karena faktor rekayasa entah apapun modusnya yang jelas ada semacam upaya untuk mengganjal pertumbuhan industri rotan lokal. “Entah ada penyelundupan atau lainnya, karena pasokan bahan bakar untuk mengolah bahan mentah ke Sulawesi dan Kalimantan juga sulit,” ujarnya. Menanggapi keluhan pengusaha rotan Cirebon, Jusuf Kalla menegaskan untuk mengembalikan kejayaan industri rotan lokal perlu ada sinkronisasi antara pelaku usaha dan pemerintah daerah produsen bahan baku dan perajin rotan. “Perlu ada komunikasi yang baik antar produsen dan perajin karena keduanya memiliki hak yang sama untuk memeroleh kesejahteraan dari rotan,” tuturnya. (k3/k29)