Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUGAR GLIDER: Si Imut Yang Lagi Tren di Kalangan Pehobi Binatang

Cindy Febrianti senang bukan main. Sepasang hewan peliharaannya Shiro dan Boku telah melahirkan  dua anak. Rencananya keduaanak tersebut bakal diberi nama Je dan Co. “Tanggal 4 Mei lalu Shiro melahirkan. Anaknya lucu-lucu,” katanya beberapa waktu lalu. Saban hari, Cindy tak pernah alpa mengurus sugar glider alias Possum Layang miliknya. Binatang yang biasa ditemukan di Papua Nugini dan Australia itu sudah hampir setahun dia pelihara. Awalnya, gadis berusia 17 tahun itu diajak temannya kongkow bareng sesame pencinta sugar glider di mal Central Park, Jakarta Barat. Belakangan diketahui, sekumpulan pencinta hewan itu tergabung dalam Klub Pecinta Sugar Glider Indonesia (KPSGI). Cindy tertarik. Hewan mungil bermata belo itu ternyata lucu dan menggemaskan. Gadis kelas dua SMA di sebuah sekolah di Jakarta itu pun tak pikir panjang untuk membeli sugar glider. “Saya dulu beli Shiro dan Boku keduanya Rp1,2 juta,” ujarnya. Cerita Regent Seaz lain lagi. Pria berusia 26 tahun itu memiliki sepasang sugar glider yang diberi nama Axel untuk jantan dan Ebi untuk betina. Regent mengaku sudah sekitar 1,2 tahun memelihara sugar glider. “Biasanya saya suka ajak main aja, seru juga sih apalagi bulunya itu lucu banget,” katanya. Sugar glider termasuk hewan moody—jika mood sedang bagus, bisa akrab sama sang majikan, jika mood jelek, dia terkesan malas dan tak bersahabat. Hewan ini terkadang manja atau bahkan agresif. Regent sudah bisa menebak, setiap dia pulang kerja. Axel dan Ebi suka mengajaknya bermain. Keduanya, seolah tahu ketika sang majikan sudah pulang kerja. “Begitu saya baru sampai pintu rumah, mereka kelihatan ingin diajak main, gerak-geriknya sudah kebaca,”katanya. Sigit Budiyanto, Ketua KPSGI regional Jakarta, mengatakan komunitas pencinta hewan mungil ini berdiri sejak Desember 2012 lalu. Sementara KPSGI Pusat lebih dulu berdiri pada April 2011. Berawal dari diskusi di forum Kaskus, lambat laun terciptalah komunitas tersebut. “Tercetusnya komunitas ini untuk menampung aspirasi teman-teman sesame penyuka sugar glider,” ungkapnya. PEMOTONGAN GIGI Beragam kegiatan yang dilakukan KPSGI khususnya regional Jakarta antara lain gathering dan sosialisasi. Acara kumpul-kumpul dilakukan setiap Sabtu di mal Central Park. Sementara sosialisasi dan mengenalkan hewan digelar setiap Minggu. Contoh sosialisasinya adalah memberitahukan bahwa sugar glider tidak boleh dipotong giginya jika masyarakat ingin memelihara karena menyebabkan kematian. “Kebanyakan pemelihara awam membeli sugar glider dengan dipotong gigi dan kukunya,” katanya. Sigit menyebutkan, hingga saat ini anggota KPSGI regional Jakarta sudah ratusan. Namun, yang biasa ikut kumpulkumpul sekitar 50 orang. Selain regional Jakarta, KPSGI sendiri memiliki cabang di 13 daerah lainnya seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bandung, Malang, Semarang, Yogya, Makasar, Palembang, Manado, dan Solo. Harga hewan mungil ini memang cukup menguras kantong celana. Harga termurahnya saja dibanderol mulai Rp600.000. Sementara sugar glider yang memiliki karakter warna dan bulu bagus bisa tembus Rp35 juta. Dia menyarankan agar setiap pembeli yang ingin memiliki hewan tersebut, membeli kepada penjual dengan system ternak. Selain kondisinya terjamin, informasi soal kesehatan dan makanannya pun lebih mudah dibicarakan dengan peternak.(JIBI/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper