Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOMUNITAS DDC: Tariannya Tidak Cuma Asyik, Tapi Juga Menyehatkan

[caption id=attachment_335410 align=alignnone width=300] (anne rufaidah/bisnis-jabar.com)[/caption]
(anne rufaidah/bisnis-jabar.com)
(anne rufaidah/bisnis-jabar.com)

[caption id="attachment_335410" align="alignnone" width="300"] (anne rufaidah/bisnis-jabar.com)[/caption] Komunitas Dynamic Dance Compilation (DDC) adalah sebuah komunitas para pecinta seni tari, yang tidak hanya ingin bersenang-senang namun juga berolah raga. Dengan semangatnya itu menjadikan tarian yang dibawakan komunitas ini memiliki karakter yang menghibur, memasyarakat, dan bisa diikuti oleh berbagai kalangan usia. Komunitas DCC ini digagas oleh seorang instruktur tari bernama Risma Yulana, yang memiliki segudang pengalaman di berbagai cabang tari beraroma latin, seperti Salsa, Waltz, Samba hingga Jive. Risma yang sejak tahun 2000 menjadi instruktur Salsa secara konsisten mengembangkan komunitas DCC ini sebagai inovasinya. Dengan modal keahliannya dalam tarian line dance, Risma menjadikan komunitas ini sebagai alternative pilihan untuk menghibur sekaligus menyehatkan tubuh para anggotanya. “Saya ingin mengajak semua lapisan usia untuk ikut dalam line dance dengan suasana yang menyenangkan, menghibur dan menjadi ajang silaturahmi dalam berbagai kalangan. Tarian ini sangat cocok bagi mereka yang tengah sibuk dan menjadi pilihan olah raga yang sangat menyenagkan dan cocok untuk berbagai kalangan usia berapapun,” ujar Risma. Keberadaan komunitas ini juga semakin mengukuhkan kembali eksistensi line dance di Indonesia yang kini sedang menjadi trend bahkan gaya hidup bagi mereka yang masih tetap semangat di usia matang, karena tarian ini mengangdalkan ketangkasan kaki yang bersifat fleksibel dan identik dengan gerakan-gerakan yang indah namun energik. “Komunitas ini ingin membawakan sebuah olah raga dengan nuansa yang berbeda. Tarian ini bisa dilakukan di rumah, café, atau tempat apapun dan dalam acara apapun yang cocok unrtuk membawa semangat kebahagiaan,” ujar Risma. Uniknya, saat ini DDC memiliki sekitar 100 anggota aktif yang usianya mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga usia 60 tahun-an. Dengan keanggotaan dari berbagai kalangan usia ini menjadikan DDC sangat kaya akan hiburan dan juga pengalaman. DDC berhasil membuktikan bahwa sebuah tarian line dance tidak hanya bisa dilakukan di dalam ruangan saja, tetapi bisa di luar ruangan, dalam acara resmi, maupun acara-acara santai dan bahkan bisa dilakukan oleh 5 sampai ratusan orang. Risma mengungkapkan dalam melakukan line dance anggotanya tidak perlu menggunakan setelan olah raga melainkan diharuskan menggunakan pakaian yang santai, trendy, dan bahkan menggunakan high heels. “Kami biasa melakukan line dance pada gathering DDC yang dilakukan sebulan sekali di sebuah café. Nah, agar terlihat kompak dan menarik kami pun selalu menerapkan dress code yang berbeda-beda tiap bulannya. Misalkan untuk Natal kemarin kami memakai pakaian dengan nuansa merah dan hijau, sedangkan pada Imlek kami menggunakan kostum merah dan gold,” papar Risma. Risma menjelaskan, gerakan tari tersebut memiliki rumus khusus dengan rangkaian gerak yang dinamai step sheet. Ada beberapa istilah step yang muncul, seperti jazz box, chasse, lock shuffle, weave, mambo step, rocking chair dan masih banyak lagi. Gerakan line dance yang atraktif ini akan semakin diperkuat dan tampak seksi jika penarinya menggunakan sepatu dengan heels antara 5-10 cm. Banyak dari anggota DDC yang saat melakukan line dance mereka menggunakan heels, wedges, dan bahkan ankle boots. DDC ternyata tidak hanya menjadi komunitas kumpul-kumpul saja, melainkan mereka juga pernah mengikuti sejumlah kompetisi internasional. Sebut saja pada 2011 DDC berhasil menyabet juara 2 tingkat Asia Pasifik pada sebuah ajang kompetisi line dance di Kuala Lumpur. Bahkan DDC juga pernah mendapatkan penghargaan dari Kementrian Pemuda dan Olah Raga RI. Menurut Risma dengan keanggotaan DDC yang berasal dari berbagai kalangan seperti pengusaha, ibu rumah tangga, mahasiswa, pensiunan, bahkan anak sekolah sekalipun membuat dinamika komunitas ini jadi beragam. “Salah satu manfaat melakukan line dance secara teratur adalah seseorang akan terlatih daya ingatnya, menghindari kepikunan dini, dan menjadikan tubuhnnya lebih ramping. Melakukan line dance minimal seminggu 2 kali dan maksimal 1,5 jam setiap hari tarian ini mampu menajamkan kembali memori Anda meskipun Anda sudah lanjut usia sekalipun,” pungkas Risma.(k28/k29/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper