Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AGENDA BUDAYA: Pemutaran Film Sang Perintis di Museum KAA

BANDUNG (bisnis-jabar.com) -- Museum KAA & Museum Geologi menggelar kegiatan Nonton Bareng dan Diskusi Film: “Sang Perintis” pada Sabtu, 10 November 2012, mulai pukul 18.30 - 21.00 WIB di Ruang Pamer Tetap Museum KAA – Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika No.65 Bandung.

BANDUNG (bisnis-jabar.com) -- Museum KAA & Museum Geologi menggelar kegiatan Nonton Bareng dan Diskusi Film: “Sang Perintis” pada Sabtu, 10 November 2012, mulai pukul 18.30 - 21.00 WIB di Ruang Pamer Tetap Museum KAA – Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika No.65 Bandung. Pemutaran film Sang Perintis, yang digelar bertepatan dengan Hari Pahlawan ini, berkisah tentang perjuangan dua sosok penting bidang geologi Indonesia di masa awal kemerdekaan Indonesia, yaitu Arie Frederik Lasut dan Soenoe Soemosoesastro. Pada sesi diskusi, akan hadir narasumber, yaitu Julianty Martadiradja (Antropolog Museum Geologi), Ir. Danny Z. Herman, M.Sc (Geolog Senior, Ahli Batuan dan Mineral) dan Tobing, Jr. (LayarKita), serta Udjo Yohanes Sembiring (LayarKita) sebagai moderator. Menjelang Perang Dunia Kedua, pemerintah kolonial Belanda merasakan kurangnya tenaga menengah di bidang geologi dan pertambangan. Para insinyur Belanda membutuhkan tenaga terlatih yang dapat membantu mereka di lapangan. Untuk memenuhi kebutuhan akan hal ini maka pemerintah kolonial Belanda membuka sebuah kursus untuk asisten geologi di Bandung. Lulusannya akan langsung ditarik bekerja di Dienst van den Mijnbouw (dinas pertambangan ketika itu). Di antara siswa peserta kursus tersebut terdapat dua orang pemuda bumiputera, yaitu Arie Frederik Lasut dan Soenoe Soemosoesastro. Mereka mengikuti kursus itu selama tiga tahun (1939-1941) dan lulus sesuai dengan waktu yang telah ditentukan Di awal masa kemerdekaan Arie dan Soenoe turut menyelamatkan dokumen geologi dan tambang Indonesia dengan cara membawa dokumen-dokumen penting itu berpindah tempat dari kantor PDTG di Rembrandt Straat (sekarang Jalan Diponegoro) ke Jalan Braga, ke Tasikmalaya, ke Magelang, ke Yogyakarta, dan kembali ke Bandung. Arie Frederik Lasut dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 012/TK/Tahun 1969 tanggal 20 Mei 1969. Kegiatan ini terbuka untuk umum dan terselenggara dengan kerja sama antara Museum Konperensi Asia Afrika dan Museum Geologi dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta kalangan komunitas masyarakat, antara lain: Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika (SMKAA), LayarKita, Asian-African Reading Club (AARC) serta berbagai komponen masyarakat lainnya.(k28/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper