Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HATTA RAJASA: Pusat Dorong Ekonomi Jabar

BANDUNG (bisnis-jabar.com) -- Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengajak pengusaha Jabar memanfaatkan momentum kondisi ekonomi yang membaik dengan gencar investasi di dalam negeri.

BANDUNG (bisnis-jabar.com) -- Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengajak pengusaha Jabar memanfaatkan momentum kondisi ekonomi yang membaik dengan gencar investasi di dalam negeri. Hatta juga mengajak para pengusaha Jawa Barat berpartisipasi dalam program masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) karena beberapa proyek ada di kawasan ini. "Jangan sampai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan potensi yang ada  diisi oleh orang lain dan negara tetangga kita," katanya saat silaturahmi dengan Wagub Jabar Dede Yusuf Efendi dan para pengusaha Jabar, malam ini di Hotel Horison, Bandung(14/9). Hatta mengatakan pasar domestik Indonesia sangat gemuk dan menjadi incaran negara lain. Dalam 20 tahun ke depan, Indonesia akan menjadi negara dengan pendapatan perkapita yang cukup tinggi. Pada 2011, lanjut Hatta, rata-rata pendapatan perkapita masyarakat Indonesia mencapai US$3.543, dan pada 2014 diperkirakan menjadi US$5.000, serta pada 2025 menjadi sekitar US$1.600. Potensi ini, katanya, harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pengusaha lokal. Hatta juga menyebutkan ada 91 proyek dalam program MP3EI di Jawa Barat. Jumlah itu  terdiri dari 56 proyek sektor riil senilai Rp93 triliun dan 35 proyek infrastruktur senilai Rp180 triliun. "Beban Jawa Barat sudah tinggi, diperlukan satu bandara dan dua pelabuhan untuk menyokong kegiatan ekonomi di pusat," ujarnya. Wagub Jabar Dede Yusuf mengatakan ada sekitar 3.000 pabrik dan industri skala nasional di Jawa Barat. Namun, mayoritas industri itu mempunyai kantor pusat di Jakarta, sehingga pajak dan retribusi masuk dulu ke pemerintah pusat yang kemudian dibagi menjadi dana alokasi khusus ke daerah. "Saya harap sebagaian industri mulai mengalihkan kantor pusatnya ke Jabar untuk menambah pendapatan asli daerah sehingga kemampuan kami membangun infrastruktur meningkat," katanya.(k57/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper