Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menerjemahkan Dogma Tahayul Lewat Gelaran Drawing Class Exhibition 2012

BANDUNG (bisnis-jabar.com) - Gelaran pameran atau pajang karya bagi seorang seniman itu menyimbolkan layaknya panggung besar di mana orang itu menjadi pusat perhatian. Begitu pula bagi para seniman gambar yang ingin menunjukkan karyanya pada khalayak umum.

BANDUNG (bisnis-jabar.com) - Gelaran pameran atau pajang karya bagi seorang seniman itu menyimbolkan layaknya panggung besar di mana orang itu menjadi pusat perhatian. Begitu pula bagi para seniman gambar yang ingin menunjukkan karyanya pada khalayak umum. Ada sebuah pesan yang ingin disampaikan walaupun pada akhirnya, kembali membebaskan penikmat seni untuk mengapresiasi hasil karya sesuka hati. Kali ini deretan karya dari seniman gambar Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung memenuhi ruang galeri sederhana yang terletak di jalan Mutumanikam No 47 Bandung. Galeri Rumah Proses menjadi lokasi pameran yang diinisiasi oleh tujuh orang pehobi seni rupa muda tersebut. Di antaranya Endang Taufik, Erik Rifki Prayudhi, Muhammad Yafizh, Rizki Akbar Mufidz, Rifki Lutfi Wiguna, Sandy Tisa Pratama dan Trio Muharam tengah memamerkan karyanya dalam gelaran Drawing Class Exhibition Dogma Tahayul 2012. 21 Karya yang dipamerkan dalam gelaran tersebut adalah hasil penggodokan, eksekusi dan proses panjang para mahasiswa yang tergabung dalam Drawing Class di bawah bimbingan Nandang Gawe. Nandang Gawe juga berperan sebagai kurator dan penasehat gelaran pameran yang diselenggarakan mulai 9 - 15 September 2012. Trio Muharram, salah satu seniman gambar yang ikut serta sebagai peserta pameran mengatakan pameran Dogma Tahayul merupakan hasil dari proses panjang pembelajaran para seniman gambar yang sudah dimulai sejak beberapa bulan lalu. "Kami menjalani waktu kurang lebih tujuh bulan untuk eksekusi karya dan penggarapan teknis pameran," kata Trio kepada bisnis-jabar.com. Menurutnya lewat tema Dogma Tahayul setiap peserta pameran diajak untuk mencari konsep yang pas sesuai persepsi masing - masing. Hingga akhirnya terpilih 21 karya dari 7 orang peserta hasil kurasi Nandang Gawe. Dalam katalognya Dogma Tahayul itu diartikan sebagai sebuah kepercayaan atau doktrin yang dipegang oleh sebuah agama atau organisasi tertentu sebagai suatu jalan hukum yang semestinya. Dogma dianggap menjadi sebuah ingatan kolektif yang alami diturunkan sebagai sebuah warisan iman maupun budaya. Dari situ peserta pameran menyajikan Dogma Tahayul sesuai pemikiran masing - masing. Dengan media kertas dan alat gambar beragam seperti pulpen, pensil dan crayon mereka mengemas Dogma Tahayul secara apik dalam setiap karyanya. Seperti karya Erik Rifki Prayudhi yang berjudul Benih Penyelamatan dimana terdapat visual bayi dalam janin yang dikelilingi benda tajam seperti gunting, pisau, tang dan lainnya. Gambar tersebut mengartikan bahwa warisan tahayul dan dogma itu adalah sebuah kelahiran atau kehidupan, dimana irama kehidupan dimulai dari kelahiran tersekat tipis dengan kematian, lebih tipis dari sarang laba-laba. Lain lagi dengan karya Trio Muharram berjudul versus dengan variabel dimensi akrilik. Menurutnya halal dan haram dibentuk oleh persepsi suatu keyakinan kolektif, organisasi atau kelompok tertentu, sehingga halal dan haram menjadi kesepakatan kelompok itu sendiri. Trio menyimbolkan versus dengan visual seekor hewan berhidung besar mancung ke depan dan telinga lebar yang digantung pada dinding. Maksud dari karya yang digantung itu menyerupai Dogma yang seringkali menggantungkan pikiran orang dalam bertindak. Berkeinginan untuk terus menunjukkan eksistensi karyanya mereka berencana menggelar pameran rutin setiap tahun. (m02/ajz)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ajijah
Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper