[caption id="attachment_178889" align="alignleft" width="300" caption="(Ft: Rahman)"][/caption] BANDUNG (bisnis-jabar.com): Makan dengan piring? Sudah biasa. Namun makan dengan alas daun baru berbeda. Hal seperti ini biasanya dapat dirasakan di perdesaan. Namun salah satu restoran di Bandung ini akan memberikan sensasi pengalaman kuliner yang unik tersebut. Restoran yang bangunannya tertutup oleh rimbunan tanaman berdaun lebar itu berdiri sejak 15 April 2011 dan memiliki kapasitas 285 kursi. Namanya Restoran Alas Daun, terletak di Jalan Citarum, Bandung. Ada sekitar 56 jenis menu dari Sabang hingga Merauke. Makanan a.l dari daerah Sunda, Lombok, Bali dan Sumatera (Melayu). Harga makanan Rp5.000 hingga Rp20.000 per porsi. Untuk minuman ada lebih dari 40 jenis mulai dari jenis es, minuman ringan atau doft drink, shakes, soda serta jus dengan rentang harga Rp5.500 hingga Rp13.500. Ano Sutisna chef Alas Daun menuturkan ada beberapa menu yang jadi andalan. Pertama, turuwuk, sajian tumisan dengan bahan dasar turuwuk (mirip jagung semi), udang dan cabai hijau serta rempah. "Ini makanan asli Cianjur namun kami modifikasi," katanya saat ditemui bisnis-jabar.com. Berikutnya jengkol crispy, jengkol yang diiris tipis seperti keripik dengan bumbu asam manis dari cuka, gula pasir, cabai merah, dan cabai rawit merah. Ini adalah hasil kreasi chef Alas Daun. Kreasi lain yang jadi unggulan yaitu bunga pepaya, tumis yang terdiri dari bunga pepaya dengan rasa sedikit pahit dicampur kacang panjang yang diiris tipis, petai serta orak-arik telur. "Ada juga dua resep berbahan dasar ayam yang jadi favorit," katanya. Yang pertama ayam santan. Hidangan ini merupakan ayam yang diungkep dengan bumbu a.l santan, kunyit, bawang merah, bawang putih, salam, sereh, lengkuas dan ketumbar. Setelah itu ayam digoreng. Berikutnya, ayam gurih, yaitu hidangan ayam bakar atau goreng. Ayam sebelumnya diungkep dengan bumbu rempah-rempah a.l daun ketumbar, ciwe (rempah bahan jamu), daun bawang, seledri, minyak wijen, kecap ikan. "Yang ini hasil kreasi kami," katanya. Selain itu tutut dan iga konro juga jadi favorit di restoran ini. Untuk minuman, ada beberapa kreasi chef yang jadi unggulan yaitu es lyce biru terbuat dari bahan dasar coca cola blue, buah lyce, simple syrup. Ada pula karembong ungu yang terbuat dari kelapa muda, stroberi, alpukat, es krim vanila, simple syrup, es batu, dilengkapi sirup stroberi dan susu kental manis. Selain itu, ada karembong kayas yang terbuat dari pepsi blue, stroberi, simple syrup, stroberi serta air lemon. Budiono, leader Alas Daun menuturkan restoran ini akan menghadirkan nuansa yang lebih santai. “Kami ingin berbeda dengan restoran lain yang biasanya terkesan sangat formal,” katanya. Restoran Alas daun terdiri dari dua bangunan utama. Bagian depan merupakan rumah tua yang “disulap” jadi restoran. Suasana jaman Belanda sangat terasa di sini, dengan beberapa bagian bangunan seperti tangga yang terbuat dari kayu jati. Untuk bangunan kedua di dominasi oleh bambu dan bilik serta tembok bata yang tidak disemen. Pengunjung dapat mengambil sendiri lauk pauk yang sebagaian besar disajikan secara prasmanan. Lauk pauk bisa diambil menggunakan wadah dari alumunium berbentuk penggorengan maupun berbentuk panci kecil. Sedangkan untuk lauk pauk seperti iga konro disajikan di atas piring rotan. Namun untuk makanan tertentu harus menunggu untuk diolah seperti karedok yang akan dibuat langsung ketika ada yang memesan. Usai mengambil lauk, pengunjung langsung dapat menikmati "sensasi makan tanpa piring" sesuai tagline restoran. "Kami melakukan full service table jadi nasi dibawakan oleh pelayan. Mereka akan menakar nasi di atas daun dan kami juga menyediakan dua jenis kuah untuk pelengkap makan yaitu kuah rendang dan kuah cumi hitam, yang akan dituang langsung ke atas nasi sesuai pilihan," jelasnya. Pengunjung juga dapat melihat langsung proses memasak karena dapurnya terbuka. "Atraksi seperti memasak dengan api naik ke atas dapat dilihat pengunjung," katanya. Restoran buka setiap hari dari pukul 07.00 WIB hingga 22.00 WIB. "Makanan berat tersedia mulai pukul 10.00 WIB, untuk pagi hari disediakan jajanan pasar seperti cilok dan kupat tahu," katanya.(k60/ajz)
Sensasi makan di atas daun, cuma di Restoran Alas Daun
[caption id=attachment_178889 align=alignleft width=300 caption=(Ft: Rahman)][/caption]
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

1 hari yang lalu
Pemkot Bandung Gencarkan Pemberantasan Minol Ilegal
1 hari yang lalu
Perusahaan di Cirebon Wajib Rekrut Karyawan Lewat Disnaker

1 hari yang lalu
Kabupaten Cirebon Tak Siap Sambut Industri Masa Depan

1 hari yang lalu
Gaya Sekda Jabar dari Era ke Era, di Kantor Atau Lapangan?

3 hari yang lalu
BI Cirebon Kembali Pacu UMKM Naik Kelas Lewat CEF 2025
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
