Tarian Aceh itu, bukan hanya Saman lho!

[caption id="attachment_150855" align="alignleft" width="300" caption="antara"][/caption] Oleh Agne Yasa Tarian memiliki makna dan cerita di balik semua gerakannya. Termasuk beragam tarian Aceh yang akan hadir dalam Pagelaran Drama Tari Cut Nyak Dhien yang akan digelar pada 3 Maret 2012 di Sasana Budaya Ganesha. Pagelaran drama tari ini akan menampilkan beberapa tarian yang berasal dari Aceh, seperti Tari Ratoh Duek, Tari Ranup Lampuan, Tari Beudoh, Tari Rapai Geleng, dan Tari Saman Gayo. Yufienda Novitasari dari Unit Kebudayaan Aceh Institut Teknologi Bandung (UKA ITB) mengatakan selama ini orang hanya mengenal tarian Saman yang sebenarnya bukan tari Saman tapi Ratoh Duek, yang diakui UNESCO sendiri adalah tari Saman Gayo yang hanya boleh dibawakan oleh laki-laki. “Sedangkan tari-tari yang sering dibawakan oleh perempuan itu adalah tari Ratoh Duek.” Pagelaran drama tari Cut Nyak Dhien ini bercerita tentang kisah Cut Nyak Dhien yang akan dilengkapi dengan tarian yang memiliki cerita di setiap tariannya, seperti tari Ranup Lampuan, yang berarti tari persembahan atau penyambutan untuk tamu penting atau seperti di pernikahan. Tari Beudoh, berupa tari perjuangan, seperti yang akan ditampilkan ketika Cut Nyak Dhien melawan Belanda. Tari Rapai Geleng, tari yang dibawakan laki-laki, yang penarinya melempar rapai sejenis gendang. Kemudian Tari Saman Gayo, tari asli dari Aceh yang penarinya juga laki-laki. “Semua tari memiliki filosofis dan maknanya,” ujar Yufie. Penasaran dengan semua tarian ini? Mari datang ke Gelar Budaya Aceh!