Kabar sepak bola: Markus dinilai masih layak jadi kiper utama Timnas

webBANDUNG (bisnis-jabar.com): Rangkuman berita sepak bola koran umum yang beredar di Bandung hari ini antara lain Hariono dirawat di Rumah Sakit Dr Oen Solo dan Markus Haris Maulana dinilai masih layak menjadi kiper utama Timnas. Berikut rangkuman lengkapnya: NASIB HARIONO: Penampilan Hariono yang penuh semangat bersama timnas Indonesia, Senin (22/8), saat laga persahabatan melawan Palestina, membuat dia harus dilarikan ke Rumah Sakit Dr Oen, Solo. Hariono mengalami robek di bagian pelipis. Robeknya pelipis sebelah kiri disebabkan keberanian Hariono menanduk bola sebelum sepatu pemain Palestina bernomor punggung 23 Murad IM Said mengamankan bola. Sebelumnya, tendangan bebas kaki kiri Cristian Gonzales pada menit ke-60 masih dapat diblok penjaga gawang Palestina. Bola rebound itu akhirnya berhasil dikonversi menjadi gol oleh Hariono dan dia pun langsung tersungkur dengan kepala berdarah. Momen itu terekam di layar televisi. (Seputar Indonesia Jabar) PILIHAN UTAMA: Tudingan miring atas penampilan penjaga gawang Markus Horison bersama Persib Bandung dibantah oleh sejumlah kalangan. Kiper tim nasional (timnas) itu dinilai masih layak berada di bawah mistar Persib musim depan. Bahkan, kiper berkepala plontos itu masih pantas menyandang kiper nomor satu Tanah Air. Keraguan publik atas penampilan Markus bersama Maung Bandung—julukan Persib—memang sempat mencuat ke permukaan. Performanya musim lalu dianggap kurang meyakinkan, apalagi sejak timnas senior dipimpin Wim Rijsbergen, posisi kiper sempat dihuni Ferry Rotinsulu. Namun, belakangan Markus kembali mendapat kepercayaan. Menurut mantan kiper Persib Gatot Prasetyo, sekalipun penampilannya bersama Persib kurang bersinar, Markus masih layak mendapat tempat di musim depan. (Seputar Indonesia Jabar) PILIH PELATIH: Lamanya keputusan Persib Bandung dalam menentukan pelatih diharapkan akan menjadi keputusan yang benar-benar tidak mengecewakan. Mantan pemain Persib Risnandar Soendoro mengatakan yang dimaksud kekecewaan itu bukan hanya dalam masalah sosok pelatih terpilih, namun dalam hal prestasi Persib musim nanti. “Saya berharap pengurus Persib ini mengambil keputusan yang tepat. Jangan sampai akhirnya karena membidik [pelatih] ke sana, kesini, pada akhirnya semua tidak bisa,” ujarnya ketika ditemui seusai acara buka puasa bersama di Kantor Pengcab PSSI Kota Bandung, Rabu (24/8) petang. (Pikiran Rakyat) GAJI PEMAIN: Penyerang Persib Bandung Airlangga Sucipto tidak setuju dengan wacana pembatasan gaji pemain lokal seperti yang diinginkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Di bawah komando Djohar Arifin Husin, PSSI menggulirkan peraturan pembatasan gaji pemain lokal maksimal Rp500 juta. Menurutnya, gaji pemain profesional tak ada batasan dan tergantung pada kualitas pemain. (Tribun Jabar) (ajijah)