Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah belum restui kenaikan elpiji 50 kg

Foto: Armin Abdul Jabbar
Foto: Armin Abdul Jabbar
Foto: Armin Abdul Jabbar

Foto: Armin Abdul Jabbar JAKARTA: Pemerintah dan DPR belum memberikan persetujuan atas rencana PT Pertamina untuk menaikkan harga elpiji ukuran 50 kg pada akhir Juni ini,  menyusul pertimbangan dampaknya jika dilakukan peningkatan tersebut pada industri di dalam negeri. Staf Khusus Presiden bidang Pangan dan Energi Jusuf Gunawan mengatakan  saat ini memang perlu dievaluasi harga pokok produksi dan subsidi, namun perlu dikaji juga pendapatan masyarakat di dalam negeri. “[Rencana kenaikan elpiji 50 kg] belum mendapat persetujuan DPR dan pemerintah.  Perlu dipikirkan dampak kenaikan elpiji 50 kg untuk industri,” kata Jusuf melalui pesan singkat dari telepon genggamnya hari ini. Pemerintah, ujarnya, harus memikirkan dampak kenaikan elpiji 50 kg tersebut yang  kebanyakan digunakan untuk kalangan industri dan restoran tersebut. Apalagi, ujarnya, jika kenaikan ditujukan untuk elpiji ukuran 3 kg yang selama ini dikonsumsi  rakyat. “Pertamina belum pemperoleh persetujuan pemerintah dan DPR untuk menaikkan harga, apalagi elpiji 3 kg ditujukan untuk konsumsi rakyat, maka  hingga saat ini Pertamina belum menaikkan harga tersebut,” katanya. Seperti diketahui Pertamina memastikan harga elpiji ukuran 50 kg akan naik 10% pada akhir Juni ini karena bahan bakar saat ini dinilai sudah tidak sesuai dengan harga keekonomian. Vice President Communication Pertamina Mochamad Harun mengatakan  rencana kenaikan elpiji ukuran 50 kg telah mendapat persetujuan dari Kementerian BUMN (Bisnis, 15 Juni 2011).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper