Kabar sepak bola: Daniel Roekito siap didepak

[caption id="attachment_57360" align="alignleft" width="150" caption="Antara Foto"][/caption] BANDUNG(bisnis-jabar.com): Rangkuman berita sepak bola media massa cetak harian yang beredar di Bandung hari ini antara lain mengenai pelatih Persib Daniel Roekito siap didepak dari Persib, bek Persib Abanda Herman jalani operasi kecil, dan jadwal kongres PSSI mundur. Berikut rangkumannya. DANIEL SIAP DIDEPAK: Spekulasi kalau Persib Bandung bakal ditangani pelatih anyar pada musim depan semakin menguat. Karena merasa gagal mengangkat prestasi tim kebanggaan bobotoh ini, Daniel pun menyatakan siap jika manajemen tim Persib mendepaknya pada Liga Super Indonesia (LSI) 2011/2012. "Meskipun sudah berusaha memberikan yang terbaik, saya merasa tidak bisa membawa tim ini menjadi lebih baik. Jadi, apa pun keputusan manajemen, termasuk jika akhirnya saya didepak, saya tidak akan sakit hati," katanya. (Galamedia) ABANDA HERMAN JALANI OPERASI KECIL: Bek Persib Bandung asal Kamerun, Abanda Herman absen pada sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi Bandung, Jumat (10/6). Menurut pelatih Daniel Roekito, Abanda tidak latihan karena melakukan operasi kecil mata ikan yang tumbuh di jari kakinya. "Hari ini (kemarin, red), Abanda tidak latihan karena sakit. Ada semacam mata ikan tumbuh di jarinya. Katanya harus dibedah. Dia diantar dokter tim," kata Daniel usai latihan. Tentang kemungkinan Abanda tampil pada pertandingan melawan Persela Lamongan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Kamis (16/6), mantan pelatih Persiba Balikpapan ini belum bisa memastikannya. Sebab, Daniel belum mengetahui secara pasti kondisi terkini Abanda usai menjalani operasi ringan.(Galamedia) JADWAL KONGRES PSSI MUNDUR: Pengajuan status Kongres PSSI mendatang menjadi Kongres Luar Biasa (KLB) oleh Komite Normalisasi kepada FIFA membuat jadwal kongres akhirnya harus mundur menjadi 9 Juli 2011. Karena sesuai statuta FIFA, pengiriman undangan harus diberikan empat pekan sebelum kongres berlangsung, maka FIFA pun melalui suratnya pertanggal 8 Juni kepada Komite Normalisasi akhirnya penentapan batas akhir sanksi Indonesia pun mundur menjadi 10 Juli 2011. Anggota Komite Normalisasi Sumaryoto menuturkan, mundurnya jadwal tersebut merupakan rekomendasi FIFA yang diterima Komite Normalisasi, dan bukan merupakan hasil lobby. "Karena KN mengajukan untuk diadakannya KLB, yang artinya sesuai statuta FIFA dan electoral code FIFA harus diselenggarakan empat minggu setelah keputusan FIFA keluar untuk KLB. Karena surat keputusan tersebut keluar per 8 Juni, maka kami putuskan KLB dilangsungkan pada 9 Juli. FIFA yang nantinya akan menyerahkan semuanya pada komite eksekutif yang ditunjuk mereka yakni Komite Normalisasi," tuturnya saat dihubungi wartawan, Jumat (10/6), usai rapat koordinasi Komite Normalisasi di Solo. (Pikiran Rakyat) TANGGUNG JAWAB PEMAIN: Pelatih Persib Bandung Daniel Roekito mengingatkan para pemainnya punya tanggung jawab di lapangan. Para pemain harus bisa menjalankan tugasnya ketika Maung Bandung bertanding. "Jadi masing-masing lini itu punya tanggung jawab. Baik itu antarlini maupun pribadi," tutur Daniel kepada wartawan setelah memimpin latihan di Stadion Siliwangi, Jumat (10/6) pagi. Ia mencontohkan Persib menggunakan pola 4-4-2. Daniel menuntut dua pemain menyerang bisa mencetak gol. "Setiap zona harus main. Striker jangan hanya bisa omong minta bola. Tapi dia juga tanggung jawab harus bisa cetak gol. Minimal melewati dua atau tiga pemain," kata mantan pelatih Persik Kediri ini. (Tribun Jabar) DAPAT NILAI TUJUH: Menurut Pelatih Persib Daniel Roekito, agar bisa bertanding dengan prima, setiap tim dan pemainnya harus punya bekal fisik, teknik, taktik dan mental. "Kalau teknik jangan tanya. Pemain saya rata-rata (nilainya) di atas tujuh. Fisik juga bisa disiapkan," puji Daniel, Jumat (10/6). Tapi hanya dengan bekal dua hal itu tak cukup untuk bisa meraih kemenangan. "Kalau bicara mental dan taktik, nanti dulu," ucapnya. Menurutnya mental memang menjadi hal yang paling mengganjal musim ini. Apalagi jika Maung Bandung bertandang ke luar kandang. Dan kadang-kadang itu menular saat Persib bermain di kandang. (Tribun Jabar)