Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang paling royal berinvestasi di Jabar

BANDUNG (bisnis-jabar.com): Negara Jepang menduduki peringkat pertama dalam realisasi penanaman modal asing di Jawa Barat selama lima tahun terakhir dengan nilai investasi Rp32,3 triliun.

BANDUNG (bisnis-jabar.com): Negara Jepang menduduki peringkat pertama dalam realisasi penanaman modal asing di Jawa Barat selama lima tahun terakhir dengan nilai investasi Rp32,3 triliun. Agus Gustiar, Kepala Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Jabar, mengatakan selama 2005--2010 tersebut, Jepang berinvestasi dengan jumlah proyek sebanyak 469 proyek. “Proyek yang diinvestasikan Jepang mampu menyerap sedikitnya 119.000 tenaga kerja,” katanya hari ini. Di sisi lain, kata dia, realisasi investasi asal Jepang tersebut memberikan kontribusi sebanyak 32,16% terhadap total penanaman modal asing (PMA) sebanyak Rp147 triliun. Selain Jepang, Korea Selatan juga turut berkontribusi dalam pencapaian realisasi investasi di Jabar. Agus mengatakan kontribusi Korsel terhadap total PMA periode 2005 – 2010 mencapai 13,92%. “Untuk negara lainnya, jumlah investasi yang ditanam di Jabar pun cukup signifikan dan berkontribusi tinggi,” ujarnya. Agus menambahkan realisasi investasi PMA memang mendominasi selama lima tahun terakhir jika dibandingkan dengan PMDN. Selama lima tahun tersebut, kata dia, komposisi PMA mencapai 75% dibandingkan dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Menurut dia, salah satu sebabnya karena Jabar memiliki daya tarik sebagai kawasan industri dibandingkan dengan provinsi lain. “Lebih dari 40% proyek-proyek PMA/PMDN di Jabar memiliki proyek lokasi tersebut [kawasan industri] dan di kawasan industri itu didominasi juga oleh PMA,” ujarnya. Agus menyebutkan realisasi investasi pada sektor industri di Jabar itu meliputi industri komponen kendaraan, industri komponen elektronika, industri tekstil, dan industri kimia dan farmasi. Di sisi lain, kinerja investasi Jabar selama triwulan II/2011 mengalami peningkatan hampir 150% dibandingkan dengan 2010. “Baik minat maupun realisasi meningkat cukup signifikan,” katanya. Agus mengatakan selama triwulan II/2011 itu kecenderungan investasi terletak pada investasi padat modal sesuai dengan tuntutan pasar global. “Sekarang cenderung pada sektor perluasan otomotif dan PLTU,” ujarnya. Dia mengatakan ada beberapa faktor yang membuat kinerja investasi di Jabar terus meningkat setiap tahunnya, salah satunya berasal dari dukungan kebijakan. Menurut dia, Jabar merupakan provinsi yang mampu memberikan kepastian dalam hal perizinan. “Selain ada peluang investasi yang prospektif, kami juga ada sistem perizinan investasi secara elektronik,” katanya. Terkait agenda yang belum terealisasi, kata dia, saat ini masih berada pada sektor infrastruktur seperti pembangunan jalan.(Yanto Rachmat Iskandar)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler