BANDUNG (bisnis-jabar.com): Pemusik asal Kota Bandung Iswargia R. Sudarno menilai kesempatan menjadi pemusik di Indonesia saat ini hanya bisa diperoleh anak-anak orang kaya atau kalangan high end. Pemain musik yang dikenal sebagai pianis andal ini menuturkan kebanyakan masyarakat yang berasal dari kalangan pas-pasan tidak akan mampu membeli instrumen musik yang harganya sangat mahal. Melihat kondisi dunia musik Tanah Air dalam beberapa tahun belakangan ini, dia merasa sangat prihatin dengan perkembangan musik klasik di Indonesia. Selain alasan daya beli instrumen yang sulit terjangkau, pendidikan seni sangat mahal di Indonesia. Dia berharap pendidikan seni bisa dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Di samping itu, dia juga berharap pemerintah berkenan mendukung penuh dengan mengalokasikan anggaran untuk menyelenggarakan pelatihan bagi guru-guru yang ditugaskan untuk ‘mengasuh’ kurikulum kesenian, tidak hanya musik. Oleh karena itu, pria yang juga dikenal sebagai seorang pendidik, pengarah acara, dan perancang program kegiatan-kegiatan seni musik ini berharap banyak agar orang tua yang ingin anaknya belajar musik tidak menghendaki proses yang instan. “Bakat, kemampuan dan kerja keras adalah tiga hal yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan, untuk menguasai sebuah repertoar musik sastra, seseorang itu perlu waktu sebulan atau bahkan lebih. Tetapi inilah fenomena yang terjadi sekarang, orangtua ingin anaknya bisa memainkan piano misalnya hanya dalam waktu tiga bulan,” ujar Board of Advisors Bandung International Music Academy (BIMA) ini. Menurut lulusan bidang arsitektur Institut Teknologi Bandung dan bidang musik Manhattan School of Music, New York, Amerika Serikat ini, pemerintah mempunyai peran yang besar dalam mengembangkan seni menjadi identitas sebuah negara. “Namun ironisnya, banyak pemusik berbakat Indonesia justru mendapatkan kesempatan untuk belajar musik di sejumlah negara Eropa,” ujarnya. Menurut dia, sejumlah musisi muda asal Indonesia—khususnya musik klasik—berduyun-duyun untuk mendapatkan beasiswa menimba ilmu musik di sejumlah negara Eropa. Sayangnya, kemampuan dan kepiawaian bermusik kurang mendapat dukungan dari pemerintah. Kementerian kebudayaan di negara-negara Eropa, seperti Belanda dan Jerman, sangat mendukung tumbuhnya pemusik-pemusik baru melalui beasiswa yang bahkan ditawarkan terbuka hingga lintas benua. Selain itu, tutur dia, gedung opera, konservatorium, dan gedung konser semua tersedia. Di sejumlah kota di Indonesia ada banyak lembaga pendidikan musik yang belum siap mengarahkan anak didiknya untuk mendapatkan ilmu lebih lanjut dan lebih serius.(Roberto Purba)
'Hanya orang kaya yang bisa jadi musisi klasik'
BANDUNG (bisnis-jabar.com): Pemusik asal Kota Bandung Iswargia R. Sudarno menilai kesempatan menjadi pemusik di Indonesia saat ini hanya bisa diperoleh anak-anak orang kaya atau kalangan high end.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

19 menit yang lalu
Peta Persaingan Internet Rumah 2025 yang Makin Gurih

49 menit yang lalu
Masih Ada Kesempatan Mengekor Aguan Raih Cuan Dividen PANI & CBDK
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

15 jam yang lalu
Sumedang Jadi Penerima Insentif Fiskal Tertinggi di Jabar

1 minggu yang lalu
Kawal Pembangunan Desa, Pemprov Jabar Gandeng ITB

18 jam yang lalu
Cirebon Daerah Terbesar Serap Gabah Beras Secara Nasional

18 jam yang lalu
KDM Dukung Swasembada Pangan di Lahan Aset Negara
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
