Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taxi Bike, asal Kiaracondong, model industri transportasi kreatif

Oleh: Dimas Dito Dwi Putranto

Oleh: Dimas Dito Dwi Putranto [caption id="attachment_34005" align="alignleft" width="350" caption="Foto: Dimas Dito Dwi Putranto"][/caption] Bagi anda yang ingin bepergian tapi takut terjebak macet atau terlambat, kini taxi bike hadir untuk membantu akses bepergian anda. Taxi bike yang bermarkas di Jalan Kebaktian no. 91, Kiara Condong, Bandung ini adalah sejenis ojek yang menggunakan sistem argo taxi. Tapi, anda tak perlu khawatir soal kejujuran tarif di taxi bike ini. Taxi bike memiliki perbedaan dengan taxi dan ojek. Perbedaan kendaraan ini dengan taxi adalah kemudahannya dalam menghindari macet. Kendaraan ini bisa meliuk-liuk dan menyempil layaknya motor di tengah kemacetan. Sedangkan perbedaannya dengan ojek adalah sistem tarif yang diberlakukan menyerupai sistem taxi. Dari segi biaya, kendaraan ini memiliki sistem argo yang menggunakan Odometer Digital atau alat pengukur di sepeda. Untuk satu kilometer pertama, tarif yang dikenakan oleh penumpang sebesar Rp4.000 dan Rp2.000 untuk tiap kilometer selanjutnya. Kemudian, kendaraan ini juga tahan segala medan. Meski hari sedang hujan, kendaaraan ini tetap beroperasi layaknya sebuah mobil. Kendaraan ini dengan sigap menyediakan segala fasilitas, seperti jas hujan dan shower cap. Selain itu, helm berlogo taxi bike pun disediakan bagi para penumpang. Jaminan keselamatan juga diberikan Doddy kepada konsumen taxi bike. Rata-rata, kecepatan taxi bike di jalan mencapai 60 km – 70 km per jam. “Dengan begitu, penumpang terjamin keamanan dan kenyamanan,” ungkapnya. Doddy Prapanca, mahasiswa Teknik Industri Institut Teknologi Bandung merupakan pendiri taxi bike ini. Dia mendirikan usaha ini sejak 17 Desember 2010. Usaha taxi bike ini bermula dari perasaan iba Doddy dan teman-temannya kepada satpam kampus yang diberhentikan. “Saya sudah kenal dekat dengan satpam kampus, dan mereka diberhentikan begitu saja,” katanya mengenang peristiwa itu. Dia dan teman-temannya kemudian mencari cara untuk memberikan tunjangan kepada mereka. Awalnya, Doddy beserta teman dan alumni berusaha menyisihkan uang untuk satpam-satpam yang diberhentikan. Namun, lama-kelamaan dia menyimpulkan jika uang yang nantinya diberikan bakal habis juga. Tak pernah terbesit oleh Doddy untuk membuat usaha taxi bike, hingga pada bulan Januari 2011 secara tidak sengaja dia menemukan sebuah trade di kaskus. Informasi yang ia dapatkan disitu mengatakan bahwa seseorang ingin memiliki ojek pribadi dan akan dibayar Rp75.000 per hari untuk mengantarnya kemana saja. Dari sini, Doddy seakan mendapat pencerahan. Tak pakai lama, kemudian dia mengusung usaha yang diberi nama taxi bike ini. “Ini adalah salah satu cara untuk membantu mereka, setidaknya bisa membeli susu dan menghidupi keluarganya,” lanjutnya menggebu. 10 Satpam yang dipecat pihak kampusnya tersebut lalu ditarik menjadi driver-driver taxi bike. Modal yang dikeluarkan Doddy membangun usaha ini terhitung tak sampai puluhan juta rupiah. Dengan mengandalkan motor bebek dan fasilitasnya, dia kemudian mulai merintis usaha taxi bike ini. Dia menyebut taxi bike ini sebagai peluang besar di dunia kewirausahaan. “Setidaknya saya bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi mereka,” lanjut dia. Usaha taxi bike ini diakuinya murni karena peduli terhadap sesama. Oleh karena itu, dia mengesampingkan segala urusan yang menyangkut uang dan bisnis. Dia mengakui usaha yang dikerjakannya saat ini adalah usaha non-profit dan bukan niatan untuk mencari keuntungan sendiri. “Saya mengesampingkan bentuk kerjasama yang menjurus kepada bisnis,” ungkapnya mengenai taxi bike. Tak dipungkiri, kemunculan taxi bike mendapat sorotan publik selama satu setengah bulan ini. Tawaran investasi pun mulai menghujani usaha yang dipeloporinya. Indosat dan Honda adalah pihak-pihak yang paling getol dalam menawarkan investasi. “Saya ditawari Honda, mereka bersedia memberi motor-motor sesuai yang saya butuhkan,” lanjutnya. Dalam tempo satu bulan, usaha taxi bike garapan Doddy ini mendapat respon yang cukup positif. Permintaan demi permintaan terus mengalir ke telepon selularnya. Tiap hari, taxi bike bisa mendapati 25 hingga 50 permintaan konsumen. Keuntungan yang didapatkannya per bulan mencapai Rp 7 juta rupiah. Keuntungan ini tak serta merta dinikmati sendiri. Dengan keuntungan yang di dapatkan, dia terus berusaha untuk memajukan usahanya dan berharap bisa menghidupi manusia lainnya. “Saat ini kami berusaha untuk terus memajukan taxi bike, kami berencana untuk menyeragamkan motor operasional kami dengan scoopy dan membuat masker,” katanya optimis. Selain membesarkan usahanya ini, dia juga membenahi segala keinginan yang diminta konsumen untuk kenyamanan dalam berkendara. “Saat ini kami memiliki 12 armada, dan berusaha untuk terus menambahnya demi kenyamanan konsumen,” ungkapnya. Taxi bike ini memberlakukan tiga tarif pilihan kepada konsumen, yaitu antar jemput, mengirim barang, dan menitip beli. Tak hanya itu, taxi bike ini juga pernah mendapati pelayanan yang tidak biasa. Doddy menceritakan mengenai pengintaian yang dilakukan oleh polisi dengan jasa taxi bike. “Kalau polisi sendiri yang turun tangan pasti ketahuan, oleh karena itu mereka menggunakan jasa kami untuk mengintai oknum yang diduga buronan polisi itu,” katanya sambil tertawa. Untuk para driver, Doddy memberi gaji yang sewajarnya. Saku yang diterima tiap drivernya sekitar Rp100.000 per hari. Namun, harga tersebut tidak berlaku jika permintaan konsumen membludak. Tanpa ragu, Doddy pun berani menambahkan gaji mereka. Doddy terlihat tekun dan bersemangat dalam menjalani usaha ini. Buktinya, dia sudah mematenkan nama taxi bike dan memiliki badan hukum resmi usahanya. Selain itu, Doddy juga menjalin hubungan baik kepada polisi dalam urusan operasional di jalanan. “Saat ini kami belum mendapatkan trayek tapi mengenai izin, pihak kepolisian sudah memberinya,” ungkap Doddy. Usaha yang baru dijalani Doddy ternyata tak hanya diminati oleh warga Kota Bandung. Tanggal 27 April 2011 Jakarta Taxi Bike mulai beroperasi. Doddy mengharapkan taxi bike ini mampu menjadi solusi di tengah padatnya transportasi. Dia juga menjamin tak akan ada usaha yang redup atau gulung tikar atas hadirnya taxi bike ini. “Saya pikir taxi bike ini merupakan model transportasi baru,” katanya. Kemudian, untuk menjaring pasar yang luas, Doddy melakukan publikasi dan promosi di sejumlah jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Disamping itu, layanan jasa taxi bike ini bisa dipesan melalui Blackberry Messenger (BBM) dan Yahoo Mail (YM). Indonesia Taxi Bike Jalan Kebaktian no. 91, Kiara Condong, Bandung Pin:                   321EDB5D Telpon:             081234564660 YM:                 bdgtaxibike hotline:  www.taxibike.co.cc [email protected] Doddy Prapanca Telpon:             08122371182


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper