Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset PDAP perlu diselamatkan

BANDUNG: Laboratorium Manajemen (LM) Universitas Padjadjaran Bandung menyarankan agar Pemprov Jabar selaku pemegang saham PD Agribisnis dan Pertambangan (PDAP) segera menyelamatkan aset perusahaan daerah itu.

BANDUNG: Laboratorium Manajemen (LM) Universitas Padjadjaran Bandung menyarankan agar Pemprov Jabar selaku pemegang saham PD Agribisnis dan Pertambangan (PDAP) segera menyelamatkan aset perusahaan daerah itu. Acuviarta Kartabi, anggota tim LM Unpad, mengatakan penyelamatan aset perusahaan merupakan langkah awal untuk merevitalisasi badan usaha milik daerah (BUMD) Jawa Barat tersebut. ”Kami khawatir aset perusahaan akan terus menyusut bila pemilik perusahaan tidak segera mengambil langkah penyelamatan,” katanya, kemarin. LM Unpad sedang meneliti kegagalan bisnis PDAP yang berhenti beroperasi sejak dua atau tiga tahun lalu. Tim dari lembaga ini bekerja selama dua bulan untuk memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi Jabar terkait masa depan PDAP. Acuviarta menilai bisnis PDAP masih layak untuk dihidupkan kembali. Sebab perusahaan itu memiliki sejumlah aset yang pros­pektif di antaranya perkebunan teh, permesin­an, dan properti. Dia memberi contoh aset berupa perkebunan teh hijau di Pamegatan, Garut, seluas 1.948, berpotensi memberikan kontribusi ke kas daerah bila ditangani secara optimal. Demikian pula dengan sejumlah aset mesin pertambangan di beberapa kawasan. Kondisi barang tersebut masih 80%, sehingga dapat digunakan untuk menopang usaha pertambangan rakyat. “Hasil kajian LM Unpad diharapkan selesai minggu ini. Kami menilai harus ada penyelamatan aset yang berlanjut pada penajaman visi dan misi bisnis, serta investasi baru,” katanya. Menurut Acuviarta, direksi perusahaan sedang melakukan langkah-langkah penyelamatan aset.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper