Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelom geulis Tasikmalaya tembus Jepang

Raut muka serius menghiasi wajah perajin kelom geulis itu. Tangan lihainya pun memainkan pisau serut demi membentuk ukiran-ukiran cantik pada kelom kayu yang belum 100% selesai tersebut.

Raut muka serius menghiasi wajah perajin kelom geulis itu. Tangan lihainya pun memainkan pisau serut demi membentuk ukiran-ukiran cantik pada kelom kayu yang belum 100% selesai tersebut. Ukiran cantik dan halus memang menjadi unsur penting bagi sepasang sandal kelom geulis khas Tasikmalaya, dan unsur penting itu jua lah yang menjadikannya dilirik oleh buyers internasional. Tasikmalaya, sebuah kabupaten di timur Bandung, berjarak kira-kira 100 kilometer dari Ibu Kota Jawa Barat, terkenal memiliki potensi besar untuk usaha mikro kecil khususnya yang bergerak dalam kerajinan tangan. Salah satunya adalah kelom geulis, yang merupakan 100% handmade dan sesuai dengan namanya, memiliki bentuk yang cantik dan indah, serta tahan lama karena berbahan baku kayu. Kelom geulis yang diambil dari bahasa sunda memiliki arti sandal kayu cantik, juga dianggap sebagai penyempurnaan dari sandal bakiak. Ciri khas yang membuat kelom geulis menjadi unik dan menarik yaitu karena sandal ini terbuat dari kayu mahoni yang dipercantik dengan ukiran, bordir, lukisan dan batik dengan motif khas Tasikmalaya. Salah satu perajin yang berhasil menembus pasar ekspor Jepang adalah Rumah Kelom Geulis yang memiliki ruang pamer di Kota Bandung. Kelom geulis yang diekspornya tersebut memiliki tampilan yang berbeda dibandingkan dengan sandal sejenis yang dipasarkan di dalam negeri. Perbedaan tersebut antara lain terlihat dari desain gambar pada sandal dan bahan baku kayu yang digunakan. Untuk desain, Rumah Kelom Geulis mengerjakan desain gambar sesuai dengan pesanan buyers dari Jepang yang terdiri dari empat desain yaitu bunga sakura, tulip, teratai, dan pohon bambu. Namun, dari empat desain tersebut, yang paling banyak dikerjakan oleh perajin adalah kelom berdesain bunga sakura. Empat desain khusus untuk Negeri Matahari Terbit tersebut ikut melengkapi 100 model desain sandal lainnya. “Terkadang kami juga menambahkan motif batik pada sandalnya, untuk mempercantik dan menambah kesan priangan di sandal tersebut,” ujar Asep Budiana, sang desainer sandal tersebut. Untuk bahan kayu, Rumah Kelom Geulis memilih untuk menggunakan kayu sampang dibandingkan dengan kayu mahoni atau albasia yang selalu digunakan oleh perajin kelom geulis lainnya. Pemilihan kayu sampang ini bukan tanpa alasan. Ternyata, buyers di Jepang sangat selektif memilih produk hingga ke urusan bahan baku yang digunakan. Khusus untuk kelom geulis ini, buyers menginginkan bahan kayu yang digunakan bukanlah jenis kayu yang dilindungi pemerintah, sedangkan mahoni atau pun albasia merupakan kayu yang masuk ke kelompok tersebut. “Ada juga buyers yang mau menerima kelom berbahan baku kayu mahoni, asalkan kayu tersebut mengantongi sertifikat resmi dari pemerintah yang menunjukkan kalau kayu tersebut bukan ilegal,” jelasnya. Pengetatan syarat produk ke Jepang tidak sampai berhenti pada urusan model dan bahan baku saja, namun juga masih ada hal lainnya yang tidak kalah penting, yaitu proses quality controll (QC). Saking tingginya QC di Jepang, kata Asep, banyak kelom geulis miliknya yang dikembalikan atau terkena reject. Untuk lolos reject, kayu sandal tidak boleh berkarat, lem pun tidak boleh sampai terlihat atau keluar, hingga serat tali sandal pun tidak boleh terurai. Bahkan, cat dasar pun harus merata. Rumah Kelom Geulis sendiri, sudah mendapatkan pesanan dari Jepang tersebut selama lima tahun berturut-turut. Untuk 2010 ini, pihaknya mendapatkan pesanan sebanyak 10.000 pasang kelom. Mengingat tenggat waktu yang diberikan oleh pemesan cukup terbatas, Rumah Kelom Geulis ikut menggandeng perajin kelom geulis lainnya di wilayah Tasikmalaya untuk bersama-sama mengerjakan kelom ekspor tersebut. Untuk 10.000 pasang kelom, Rumah Kelom Geulis hanya mendapatkan waktu tiga bulan untuk memroduksinya. Di sisi lain, perajin juga kesulitan memenuhi karena kapasitas produksi belum mencukupi. Saat ini kapasitas produksi hanya mencapai 3.000 pasang per bulan, di mana sebagian besar produk tersebut adalah untuk dipasarkan juga ke seluruh Indonesia seperti Bali, Riau, Bangka Belitung, dan wilayah lainnya di Pulau Jawa. Bahkan, berkat pasar di Bali pula, Rumah Kelom Geulis mendapatkan pesanan ekspor ke Jepang tersebut. “Dari 10.000 pasang tersebut, kami cuma mengambil 6.000 pasang saja, sedangkan sisanya kami berikan dan sebar ke perajin kelom geulis lainnya.” Dicky Prayogi, perajin yang juga pelaksana bisnis Rumah Kelom Geulis, mengatakan saat ini ada satu perhatian serius para perajin terkait produk kerajinannya tersebut, yaitu hak cipta dan hak merek kelom geulis. Selama lima tahun eskpor saja, buyers Jepang hanya mengetahui kalau kelom yang dipakainya tersebut adalah made in Bali, bukan lah Tasikmalaya. Hal ini karena perajin sendiri belum memiliki perhatian yang cukup serius terhadap hak cipta maupun merek. “Yang penting bagi perajin ada transaksi saja, sedangkan untuk persoalan produk mereka diketahui buyers atau tidak, itu tidak masalah,” katanya. Selain mengekspor sandal yang sudah jadi, Rumah Kelom Geulis juga mengekspor kelom polos tanpa tali yang hanya diberi cat dasar. Berdasarkan cerita buyers sendiri, katanya, kelom tersebut akan dipasangi tali dari Bangladesh yang menggunakan kulit lembu yang terkenal sangat halus. Namun, kelom yang sudah dipasangi dengan tali, Rumah Kelom Geulis memiliki empat pilihan tali yaitu tali mendong, daun pandan, eceng gondok, dan kulit. (Ajijah)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ajijah
Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper