Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menagih Keseriusan Pemerintah Soal Swasembada Pangan

Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) mendesak pemerintah melakukan upaya serius guna mewujudkan swasembada garam nasional terutama untuk memenuhi kebutuhan industri. Pasalnya, dalam waktu dekat ini sejumlah produsen garam industri mulai gulung tikar akibat nihilnya bahan baku.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG - Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) mendesak pemerintah melakukan upaya serius guna mewujudkan swasembada garam nasional terutama untuk memenuhi kebutuhan industri. Pasalnya, dalam waktu dekat ini sejumlah produsen garam industri mulai gulung tikar akibat nihilnya bahan baku.

Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Cucu Sutara mengungkapkan, pada tahun ini Indonesia masih akan bergantung pada garam impor setelah pada tahun lalu mengalami gagal panen akibat anomali cuaca. Di 2017, hingga April ini curah hujan masih tinggi.

"Kalau untuk garam konsumsi mungkin saja bisa swasembada, tapi kalau industri tidak mungkin dengan melihat sejumlah indikator seperti faktor cuaca. Tidak bisa dipungkiri bahwa faktor cuaca itu sangat tinggi pengaruhnya," katanya, kepada Bisnis, Minggu (2/4/2017).

Selain itu, faktor teknologi. Selama ini, peralatan yang digunakan produsen garam nasional masih sangat sederhana sehingga akan sulit bisa menghasilkan garam yang berkualitas ditambah mayoritas petani garam bukan pemilik hanya penggarap.

Saat ini, luas lahan areal petambak garam mencapai 126.064 hektar. Dalam kondisi cuaca bagus, garam yang dihasilkan dalam setahun hanya sebesar 1,9 juta ton. Sedangkan kebutuhan garam nasional 4,23 juta ton.

"Kalau mau swasembada harus melakukan ekstensifikasi dengan memperluas lahan garam yang ada digarap. Mungkin akan nambah. Kalau tidak, tidak mungkin apalagi cuaca buruk," ucapnya.

Menurutnya, Indonesia memang memiliki garis pantai terpanjang di dunia, tapi tidak semua bisa menghasilkan garam. Dia mencontohkan, Jabar menjadi salah satu provinsi yang memiliki pantai panjang, tapi garam tidak bisa dihasilkan dari Sukabumi, Garut, Tasikmalaya atau Cianjur.

"Katankanlah Indramayu, Karawang, Subang, Cirebon potensinya masih ada tinggal dikembangkan dan dibina. Yang ada tidak usah dibina karena mereka sudah paham dan mahir dalam produksi garam," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler