Bisnis.com, BANDUNG—Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh mencapai 5,3% sejalan dengan belanja infrastruktur negara yang terus berjalan dan pulihnya harga komoditas.
Ekonom Senior Standard Chartered Aldian Taloputra mengungkapkan katalis utama pertumbuhan ekonomi di 2017 adalah infrastruktur.
“Kami mempercayai reform yang dilakukan pemerintah dengan belanja infrastruktur akan terus berjalan. Pasalnya, pemerintah terus mengalokasikan belanja infrastruktur meskipun bujetnya cenderung flat. Tetapi dengan adanya keharusan transfer 25% dari pusat ke daerah. Kami yakin infrastruktur akan tetap menjadi katalis utama di 2017,” paparnya, Kamis (16/2) di Bandung.
Di samping infrastruktur, Aldian menjelaskan harga komoditas yang perlahan mulai menguat di akhir 2016, akan terus berlangsung di 2017. Faktor utama penguatan komoditas ini disebabkan oleh adanya permintaan global.
“Faktor utamanya adalah permintaan global. Di samping itu, adanya kontraksi di sisi supply. Komoditas minyak, misalnya, dengan adanya kesepakatan pemotongan produksi dari OPEC membuat harga lebih baik,” tambah Aldian.
Sedangkan untuk investasi, tahun ini masih akan ada beberapa ketidakpastian yang berlangsung. Salah satu penyebabnya adalah naiknya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat, namun dampaknya ringan.
“Kami menyebutnya light trump effect. Ada dampak, tetapi ringan. Karena menurut kamu kebijakan yang dia buat tidak serta merta mudah diterapkan oleh Amerika,” ujarnya.
Salah satu penyebab regulasi yang dibuat Trump ini tidak mudah diterapkan karena butuhnya dukungan kongres Amerika Serikat. Dalam posisi tersebut, kongres tidak serta merta memberikan dukungannya terhadap kebijakan ekstrem Trump.
Tetapi perlu diperhatikan, ada pula empat poros utama yang perlu diperhatikan bagi investor.
Pertama, adanya perubahan dalam penggunaan kebijakan fiskal. Kedua, adanya lingkungan yang lebih positif. Ketiga, adanya peningkatan proteksi. Keempat, adanya peningkatan multi-polaritas.
“Oleh karena itu, para investor perlu mempertimbangkan pendekatan berdasarkan scenario dalam penyusunan profil investasi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan akan lebih baik akan membuat banyak kesempatan untuk diraih,” tutup Aldian.