Bisnis.com, BANDUNG - Staff perusahaan media sosial Twitter menyumbangkan lebih dari US$1 juta (Rp13 miliar) untuk American Civil Liberties Union (ACLU) yang siap melawan larangan sementara Presiden Donald Trump terhadap pengungsi dan imigran dari tujuh negara mayoritas muslim.
Dilansir dari situs bbc.com Jum'at (3/2), Kelompok sipil dilaporkan telah mengumpulkan lebih dari US$24 juta (Rp332 miliar) hasil dari sumbangan online dalam beberapa hari terakhir. Hampir 1.000 karyawan Twitter ikut menyumbang.
Hal ini juga dilaporkan oleh Bloomberg bahwa beberapa perusahaan terbesar teknologi AS sedang mempersiapkan sebuah surat terbuka kepada Presiden Trump. Mereka mengungkapkan kekhawatiran tentang larangan imigrasi dan menawarkan bantuan untuk "memperbaikinya".
Sementara itu, platform pesan Viber telah menawarkan panggilan internasional gratis ke negara-negara yang terkena dampak larangan imigrasi, yakni Irak, Suriah, Iran, Libya, Somalia, Sudan dan Yaman. (k20)
Sumber: BBC.com