Bisnis.com, CIREBON—PT. PG Rajawali II bakal mengusulkan skema double pada penyaluran Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) Tebu Rakyat, agar bisa mendorong minat petani untuk meningkatkan produktivitas tebu yang selama beberapa tahun terakhir mengalami penurunan cukup drastis.
Penurunan areal tebu rakyat di Kabupaten Cirebon Jawa Barat pada 2014 lalu sebanyak 1.400 Ha atau setara dengan 120.000 ton tebu, sedangkan penurunan areal tebu pada 2015 sebanyak 1.5000 Ha.
Direktur Utama PG Rajawali II Agus Siswanto penurunan produktivitas tebu juga dipicu akibat petani kekurangan modal akibat skema penyaluran kredit KKPE yang tidak sesuai dengan kondisi usaha di bisnis tebu.
Dia menuturkan kredit KKPE baru bisa cair setelah kredit petani sebelumnya lunas, dan hal itu sulit bagi petani tebu karena pada saat melakukan panen petani juga melakukan tanam tebu yang tentu butuh modal usaha.
“Kami akan usulkan skema double agar petani mendapat kredit KKPE saat tanam meskipun kredit sebelumnya belum lunas karena masa giling masih berlangsung,” katanya kepada bisnis.com, kemarin.
Agus mengungkapkan penyaluran kredit KKPE yang tidak sesuai dengan kebutuhan petani juga banyak dikeluhkan petani tebu sehingga hal ini perlu jadi perhatian pemerintah agar merubah skema kredit programnya khususnya untuk tebu rakyat.
“Jika kredit telat atau modal petani kurang maka akan sangat berdampak pada produksi tebu,” ujarnya. (k3)