Bisnis.com, BANDUNG—Lukisan jenis realisme karya seniman ternama Haris Purnomo yang dipamerkan di Galeri Soemardja menuai sejumlah ketakjuban dan pertanyaan. Rabu (3/12) sore ini, lukisan tersebut dibahas oleh rekan-rekannya selama pelukis dan kurator dalam sebuah diskusi, diikuti kritik dan pertanyaan dari para peserta.
Hendro Wiyanto, salah seorang pembahas dan pembedah lukisan-lukisan tersebut memulai pembahasannya dengan sejumlah pertanyaan takjub akan lukisan realisme karya Haris yang seakan menjadi suatu pemberontakan terhadap jenis lukisan yang masih sangat digandrungi hingga sekarang, lukisan abstrak.
Lukisan realisme sendiri merupakan lukisan yang menggambarkan suasana realitas kehidupan sehari-hari secara telanjang dan jelas tanpa bentuk interpretasi yang lain. Dalam hal ini Haris hadir dengan lukisannya yang mengarah pada dunia politik.
Lukisan jenis ini dikembangkan pada tahun 40-an oleh S.Sudjono yang pernah menyulut kontroversi di medan seni lukis.
Lukisan realisme adalah lukisan yang memindahkan gambar hasil fotografi ke kain kanvas dengan ukuran yang lebih besar, dengan berbagai sentuhan tertentu.
Sejumlah pertanyaan pun hadir tertuju pada karya Haris tersebut. Ada yang bertanya mengenai etika pengambilan foto yang dijadikan lukisan, serta etika memainkan gambar tersebut termasuk yang dilakukan Haris dengan memasukkan unsur tato naga pada lukisan Soekarno dan Hoegeng.
Ada juga yang bertanya mengenai keberlangsungan dan keberlanjutan lukisan jenis realisme tersebut. Pertanyaan tersebut pun dibahas oleh moderator Aminudin TH Siregar yang menyebutkan bahwa lukisan tersebut akan tetap hidup, dan akan terus berkembang.
Dalam diskusi tersebut juga disampaikan bahwa lukisan realisme merupakan suatu jenis lukisan yang pernah dicemooh dengan sebutan “poster” atau “desain” karena tampil seperti seperti sebuah foto editan. Namun, dengan lukisannya sendiri Haris hadir seakan membela jenis lukisan tersebut dan terang-terangan muncul dengan judul “realisme fotografi”.
Pada diskusi tersebut Haris juga membocorkan beberapa kunci utama membuat lukisan realisme untuk saat ini, di antaranya kemampuan menafsirkan realitas, kemampuan menggunakan aplikasi pengedit foto, dan kemampuan melukis realisme itu sendiri.