Bisnis.com, CIREBON - Bupati Cirebon Imron Rosyadi menyambut baik penetapan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, menjadi tempat pemberangkatan dan kepulangan jemaah haji, salah satunya dari Kabupaten Cirebon.
Imron menyebutkan ditetapkannya BIJB Kertajati untuk menunjang perjalanan dan kepulangan ibadah haji nantinya bakal menjadi lebih efektif, dibandingkan harus berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma, DKI Jakarta.
Selain itu, adanya hal tersebut pun dipastikan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon, terutama di sektor perhotelan dan kepariwisataan.
“Menyambut baik sekali, Kabupaten Cirebon sangat dekat, cukup setengah jam saja sampai. Adanya efektivitas ini, fisik jemaah haji akan lebih prima sebelum berangkat karena tidak harus menempuh lebih jauh seperti ke Jakarta,” kata Imron di Kabupaten Cirebon, Jumat (3/3/2023).
“Sudah sepantasnya BIJB bisa dinikmati warga sekitar,” kata Imron.
Sementara terkait kuota haji, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cirebon menyatakan hingga saat ini belum menerima jatah kuota haji 2023 dari pemerintah pusat.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kabupaten Cirebon Yuto Nasikin mengatakan penetapan kuota haji yang baru ditentukan secara pusat, belum dibagi untuk wilayah kota/kabupaten di Indonesia.
“Kalau mengacu pada kuota haji sebelum pandemi Covid-19, tahun 2019, kata Yuto, maka Kabupaten Cirebon sebanyak 2.375,” kata Yuto.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Kabupaten Cirebon hanya mendapatkan kuota sebanyak 1.092. Hal ini karena Indonesia hanya mendapatkan jatah sekira 150.000.
“Pandemi sudah selesai, kuota yang didapatkan juga kembali. Saat ini semua jemaah sudah bikin paspor haji, artinya paspor sudah aman, tinggal langkah-langkah selanjutnya," kata Yuto.
Selain Kabupaten Cirebon, jemaah haji yang bakal berangkat dari BIJB Kertajati yaitu, Majalengka, Kuningan, Indramayu, Kota Cirebon, Subang, dan Sumedang.
Jemaah yang bakal berangkat sebanyak 7.890 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
