Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Perikanan Tangkap di Purwakarta Belum Tergali Maksimal, Eceng Gondok Penyebabnya

Potensi perikanan tangkap di Kabupaten Purwakarta belum tergali maksimal, kendati wilayah tersebut memiliki dua waduk terbesar di Jawa Barat yaitu Waduk Cirata dan Waduk Juanda (Jatiluhur).
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PURWAKARTA – Potensi perikanan tangkap di Kabupaten Purwakarta belum tergali maksimal, kendati wilayah tersebut memiliki dua waduk terbesar di Jawa Barat yaitu Waduk Cirata dan Waduk Juanda (Jatiluhur).

Kabid Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta Fahmi Shiddiqi mengakui ada sejumlah faktor yang menyebabkan hasil tangkap ikan ini belum maksimal. Salah satunya, adalah serbuan eceng gondok di perairan besar itu.

“Waduk Cirata dan Waduk Juanda menjadi habitat eceng gondok. Serbuan eceng gondok ini sangat mengganggu aktivitas nelayan karena bisa menyebabkan rusaknya jaring dan juga membuat perahu-perahu nelayan sulit beroperasi,” ujar Fahmi, Jumat (10/9/2021).

Dia menjelaskan, setiap tahunnya hasil tangkapan ikan ini baru mencapai 1.300 ton. Hasil tersebut, kata dia, memang belum bisa dikatakan maksimal jika dibanding dengan luas area tangkapan tersebut.

Adapun area tangkapan di Cirata saja misalnya, ada sekitar 2.000 hektare. Sedangkan Waduk Jatiluhur, luas airnya sekitar 7.800 hektare. Dengan demikian, untuk dua lokasi tangkapan ini cukup luas.

Seharusnya, kata dia, hasil tangkapan ikan bisa lebih dari 1.300 ton per tahun.

“Kendala terbesarnya ya itu tadi, keberadaan eceng gondok. Jadi, nelayan tak bisa maksimal. Karena, nelayan di kami kan masih cara tradisional,” jelas dia.

Fahmi menjelaskan, jumlah nelayan ikan tangkap air tawar yang ada di Kabupaten Purwakarta ada 1.700 orang. Mereka, tergabung ke dalam 48 kelompok nelayan. Cara kerja nelayan ikan tangkap ini, yakni mereka menggunakan perahu untuk mendatangi spot-spot keberadaan ikan di perairan Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur.

Setelah menemukan spot yang bagus, maka para nelayan ini akan menebar jaring insang atau jaring angok. Jaring yang ditebar, cukup panjang atau lebih dari lima meter di kedalaman air lebih dari satu meter. Kemudian, nelayan akan meninggalkan lokasi itu. Setelah beberapa jam, nelayan kembali lagi ke lokasi itu untuk melihat hasil tangkapannya. (K60)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper