Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Generasi Milenial Perlu Lakukan 6 Hal Ini untuk Perencanaan Keuangan di Masa Depan

Sering kali generasi di umur 18-30 tahun abai terhadap perencanaan keuangan di masa depan yang mengakibatkan kesulitan perekonomian di masa yang akam datang.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Merencanakan keuangan di masa depan menjadi hal yang perlu dilakukan oleh generasi milenial agar bisa menata kehidupan sejak dini.

Sering kali generasi di umur 18-30 tahun abai terhadap perencanaan keuangan di masa depan yang mengakibatkan kesulitan perekonomian di masa yang akam datang.

Pola pikir yang tidak tepat adalah menganggap sepele perencanaan keuangan dengan berperilaku konsumtif berlebihan. Sebagian besar generasi muda menghabiskan uangnya untuk hal yang bersifat sekunder bahkan tersier.

Padahal perencanaan keuangan sangat mungkin dilakukan sedari dini dengan menggunakan uang tersebut dengan hal-hal yang memiliki value. Dengan demikian maka perencanaan akan lebih mudah karena literasi investasi sudah baik.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengelola keuangan dengan baik jika memang ternyata belum ingin menginvestasikan uang dengan berbagai alasan.

Salah satunya dengan melakukan langkah sederhana namun diperlukan konsistensi agar perencanaan uang yang sederhana ini bisa berhasil. Tentunya demi masa depan yang cerah.

1. Mencatat seluruh pengeluaran dan pendapatan
Bagi sebagian orang, mencatat pengeluaran dan pemasukan adalah hal yang sia-sia. Bagi mereka, mencatat sesuatu yang sudah tentu "hilang" adalaj hal tidak berguna, padahal anggapan tersebut salah besar.

Mengapa demikian? Jawabannya adalah untuk evaluasi dan akhirnya akan lahir kesadaran membelanjakan uang yang kita dapat dengan bijak. Ya, karena disadari atau pun tidak, kita sering kali membelanjakan uang yang kita dapat dari hasil keringat kita kepada hal-hal yang sebenarnya tidak benar-benar kita butuhkan pada saat itu.

Hal itu seakan menjadi siklus "alami" generasi milenial dalam menjalani kehidupan. Terlebih, di era digital ini, banyak sekali godaan yang bisa menjadikan uang di saku para milenial menguap dengan mudah, tanpa alasan kuat.

Jalan-jalan, nongkrong, belanja online, nonton konser serta hiburan-hiburan lainnya menjadi alasan mereka menghabiskan uangnya yang ia cari dengan susah payah.

Hal ini tentunya merupakan salah satu fakta mengkhawatirkan, di tengah terus melambungnya harga tanah, properti hingga kebutuhan pokok yang bisa terjadi kapan saja.

Maka tak heran jika, jika sudah lama bekerja para milenial baru menyadari membuat perencanaan keuangan di masa depan adalah hal yang penting.

2. Kurangi atau bahkan hindari penggunaan kartu kredit
Tuntutan gaya hidup generasi milenial serta belum stabilnya kesadaran finansial, membawa risiko buruk terhadap perencanaan keuangan masa depan.

Hal tersebut berpotensi diperparah jika generasi milenial mengandalkan penggunaan kartu kredit untuk memenuhi keinginannya.

Yang terjadi, nantinya generasi milenial akan terjebak pada kondisi keuangan yang mengkhawatirkan. Alih-alih hidup mengikuti zaman, yang ada bisa jadi perencanaan keuangan bisa buyar lantaran mengabaikan perencanaan keuangan.

Maka, mengukur skala prioritas dengan membelanjakan uang terhadap barang-barang primer akan lebih bijak untuk keuangan yang sehat.

3. Gunakan rekening tabungan khusus untuk menabung
Hindari menggunakan rekening tabungan yang sama dengan rekening payroll anda. Hal ini bertujuan untuk mengontrol pengeluaran bulanan kamu.

Saat ini banyak produk perbankan yang bisa kamu manfaatkan untuk menabung sehingga bisa memudahkan dalam pengelolaan keuangan. Tentunya dengan beragam produk keuangan dari perbankan, pilih produk yang paling sesuai dengan benefit yang kamu inginkan.

Jika hal tersebut bisa kamu lakukan dengan konsisten, maka kamu akan selangkah lebih dekat dengan kemerdekaan finansial di masa depan.

4. Sisihkan minimal 10-20 persen pendapatanmu
Kesempatan bekerja di zaman sekarang sangat luas. Tidak hanya pekerjaan formal, tapi juga pekerjaan informal yang bisa memberimu pendapatan yang lebih dari cukup.

Hanya saja, euforia mendapatkan pendapatan yang lebih dari cukup berisiko terhadap sikap konsumtif yang berlebihan. Apalagi, generasi milenial yang belum ada tanggungan keluarga kerap abai untuk melakukan hal ini.

Misalnya, jika kamu bekerja di Kota Bandung dengan penghasilan Rp4 juta kamu bisa menyisihkan paling tidak Rp400.000 dan disimpan di rekening tabungan khusus yang sudah kamu buat.

Hal ini diperlukan konsistensi yang baik. Karena dengan cara seperti ini kamu akan selalu merasa "tanggung". Sehingga memilih untuk kembali membelanjakan uang tersebut untuk barang impianmu.

Padahal cara pandang tersebut tidak tepat. Konsep peribahasa sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit ini nyata adanya. Coba deh!

5. Cari pendapatan tambahan
Manfaatkan energi yang kamu punya saat kamu masih muda untuk terus mengaktualisasi diri. Banyak kesempatan di luar sana yang bisa mengantarkan dirimu pada kesuksesan.

Abdul adalah pekerja di salah satu hotel ternama di Kota Bandung. Jarak tempat tinggalnya dengan tempat ia bekerja berjarak 28 km.

Abdul bekerja normal pada umumnya, lima hari kerja dengan 7-8 jam setiap harinya. Abdul memanfaatkan waktu senggangnya saat pergi dan pulang kerja dengan aktivitas ojek online.

Abdul bisa menarik penumpang searah ia berangkat dan pulang bekerja. Dengan begitu Abdul bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan aktivitas tamabahannya tersebut minimal Rp70.000 per hari.

Maka dengan demikian, dalam satu bulan, Abdul bisa mendapatkan penghasilan tambahan minimal Rp1,5 juta, bahkan bisa lebih.

Itu adalah salah satu contoh mencari penghasilan tambahan yang bisa kamu lakukan. Bahkan, banyak pula karyawan yang mencari penghasilan tambahan dengan berjualan secara daring. Apapun itu, yang pasti kamu sangat mungkin mencari penghasilan tambahan dengan berbagai cara.

6. Mulai berani berinvestasi
Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan untuk merencanakan keuangan mu di masa depan adalah dengan menginvestasikan uangmu.

Saat ini banyak cara berinvestasi bagi generasi milenial dengan tingkat risiko yang bisa disesuaikan dengan profil dirimu.

Kamu bisa berinvestasi mulai dari deposito, reksadana, obligasi, saham, emas hingga properti. Kamu hanya tinggal mendalami ragam investasi tersebut dan mulai melakukannya. (k34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper