Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

36 Laporan Gejala Serius Warga Jabar tidak Terbukti Berhubungan dengan Vaksinasi

Vaksinasi di Jabar yang dilaksanakan di Jabar dari 14 Januari hingga 2 Mei untuk dosis pertama tenaga kesehatan sudah mencapai 100 persen sedangkan dosis kedua baru mencapai 92 persen dari 180.000 nakes.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG — Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Marion Siagian mengatakan sejak vaksinasi digelar, terdapat 107 Kondisi Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ringan dan 36 serius. 

Marion mengatakan KIPI ringan mayoritas ngantuk, merah di tempat penyuntikan dan juga lapar. “Ke 36 KIPI serius itu  sudah diaudit dan tidak ada yang hubungan langsung akibat vaksin Covid ini,” katanya, Selasa (4/5/2021).

Marion berharap kasus SA merupakan kasus terakhir pada KIPI di Jabar. Tidak ada lagi kasus KIPI ringan maupun berat.

Sementara itu anggota Komda KIPI Jabar dr Rodman Tarigan menambahkan untuk KIPI serius itu kebanyakan pasien tidak sadarkan diri atau pingsan setelah menerima vaksin. Hal itu dikarenakan adanya kecemasan, ditambah melihat jarum suntik.

“Ada ketakutan sehingga muncul gejala sakit sampe pingsan. KIPI serius itu sampai dirawat dan itu ternyata tidak ada kaitannya dengan vaksinasi,” ucap dia. 

Ketua Komda KIPI Jabar Kusnandi Rusmil menambahkan, kasus KIPI berat rasionya 1 juta banding satu orang. Adapun reaksi alergi berat dan ringan angkanya berkisar  2,5-5 persen. 

“Efek samping yang terjadi sangat sedikit memang ada yang gatal, merah di tempat penyuntikan itu bawah 2,5 persen,”ujar Kusnandi 

Menurut dia, KIPI itu bisa dikaitkan sama vaksin dan  juga tidak bisa dikaitkan dengan vaksin. Contoh reaksi vaksin membuat panas badan, bengkak di tempat suntikan.

“Ada juga yang bukan reaksi vaksin, seperti salah suntik ketukar itu yang harus dicegah dan kita belum pernah ketemu KIPI seperti itu, kebanyakan reaksi individu yang terjadi. Biasanya 2,5-5 persen dari semua populasi itu KIPI ringan. Yang berat itu sangat jarang dari sejuta itu satu. Untuk keuntungan vaksinasi jauh lebih besar daripada reaksi itu jadi jangan takut divaksinasi karena ini mencegah dari penyakit,” ucap dia. 

Sementara itu, Plt Kadinkes Jabar Dewi Sartika mengatakan untuk vaksinasi di Jabar yang dilaksanakan di Jabar dari 14 Januari hingga 2 Mei untuk dosis pertama tenaga kesehatan sudah mencapai 100 persen sedangkan dosis kedua baru mencapai 92 persen dari 180.000 nakes.

Tahap kedua dengan sasaran 4,4 juta lansia dan 2,195 juta pelayanan publik, dari sasaran lansia masih rendah. Lansia baru 7,54 persen yang mendapatkan dosis pertama dan 4 persen yang sudah mendapatkan dosis kedua. 

Terakhir untuk sasaran pelayanan public sudah mencapai 58,2 persen dosis pertama dan 36,05 persen yang mendapatkan dosis kedua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper