Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

18,9 Juta Diprediksi Nekat Mudik, Doni Monardo: Tidak Ada Jaminan Mereka Aman

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo menyebutkan 18,9 juta orang diprediksi nekat melakukan perjalanan mudik.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo./Antara
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo./Antara

Bisnis.com, CIREBON - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo menyebutkan 18,9 juta orang diprediksi nekat melakukan perjalanan mudik.

Hal tersebut disampaikan Doni saat melakukan rapat koordinasi penanganan Covid-19 wilayah Jawa Barat dan pengendalian tranportasi pada masa Idulfitri, dilaksanakan di Pendopo Bupati Cirebon, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Kamis (29/4/2021).

"Artinya 7 persen penduduk di Indonesia berniat melakukan mudik. Itu seperti yang dikatakan oleh bapak Presiden Joko Widodo," kata Doni.

Doni mengatakan, pihaknya mengajak untuk membuat strategi simpul mulai dari pemerintah pusat hingga kelurahan, dimana imbauan larangan mudik harus dilakukan secara personal kepada masyarakat melalui tokoh agama, budayawan, dan tokoh berpengaruh lainnya.

Pemudik yang nekat melakukan perjalanan mudik, tidak menjamin akan terbebas dari Covid-19 meskipun sebelumnya sudah melakukan pemeriksaan Covid-19.

"Tidak ada jaminan mereka aman atau negatif terus. Selama perjalanan mungkin mereka menyentuh bagian tertentu pasti. Setelah pulang cipika cipiki dengan orangtua, takutnya menjadi carrier," katanya.

Doni mengatakan, setiap momen libur panjang kerap diikuti oleh penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 naik hingga 93 persen. Angka kematian akibat virus tersebut mengalami kenaikan sampai 57 persen.

Pemerintah pusat meminta kepada seluruh pihak untuk menjaga kekompakan melakukan pencegahan. Menurut Doni, kasus tidak akan mengalami penurunan kalau komunikasi pemerintah dengan masyarakat tidak berjalan.

Pihak BNPB mengimbau, kepada masyarakat untuk melakukan silahturahmi Hari Raya Idulfitri secara virtual. Pemerintah daerah pun diminta untuk mengimbau kepada perusahaan provider agar meningkatkan kapasitas.

"Jangan sampai seperti India. Jumlah kasus covid di Indonesia sekarang menurun dibandingkan tahun lalu. Contoh,

kapasitas tempat isolasi Wisma Atlet pun saat ini hanya terisi di bawah 50 persen dan rumah sakit darurat hanya 20 persen," kata Doni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper