Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Subang Belum Miliki Cadangan Pangan Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang hingga kini belum mempunyai cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD), padahal daerah ini merupakan lumbung padi nasional.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, SUBANG - Kabupaten Subang hingga kini belum mempunyai cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD), padahal daerah ini merupakan lumbung padi nasional.

Bahkan, areal persawahan di Subang terluas ketiga di Jawa Barat yang mencapai luas baku 84.570 hektare.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Subang Hendrawan CCPD merupakan otoritas dari Pemrov Jabar. Seharusnya, sebagai wilayah lumbung padi, sudah seyogyanya Subang memiliki CCPD, guna mendukung program ketahanan pangan.

"CCPD ini kewenangannya di provinsi. Sedangkan daerah tak punya kewenangan. Apalagi, nantinya akan terbentur dengan anggaran," ujar Hendrawan, kepada sejumlah awak media, Rabu (3/3/2021).

Meskipun luas persawahan di Subang ketiga terbesar setelah Indramayu dan Karawang, lanjut Hendrawan, tetap saja perlu adanya cadangan pangan. Salah satunya, guna mengantisipasi jika terjadinya bencana alam yang cukup berat. Apalagi, Subang ini jadi langganan banjir dan tanah longsor.

Karenanya, perlu ada solusi untuk mewujudkan cadangan pangan pemerintah daerah. Saat ini, sambung Hendrawan, instansinya sudah menggulirkan program lumbung pangan di setiap desa. Polanya hampir mirip dengan koperasi.

Program lumbung pangan ini, dengan memanfaatkan komoditas unggulan, dan kawasan rumah pangan lestari. Serta, pemanfaatan halaman rumah menjadi lahan produktif untuk tanaman dan sayuran. Sehingga, di setiap rumah tangga memiliki ketahangan pangan masing-masing.

Untuk skala besarnya, instansinya terus mendorong upaya tanam dengan pola IP 400. Dengan begitu, selama setahun areal persawahan bisa empat kali panen. Bahkan, IP 400 ini cukup menjanjikan untuk pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

"Jadi, areal sawah yang didukung oleh irigasi teknis, bisa empat kali panen dalam setahun," ujarnya.

Dengan cara ini, maka ketahanan pangan bisa terjamin. Masing-masing rumah tangga, memiliki bahan pangan dengan cara tanam di areal rumah. Sedangkan petani yang didukung irigasi teknis, didorong untuk tanam empat kali dalam setahun. (K60)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper