Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Para Anggota Dewan Merasa Makin Pede Usai Divaksin

Para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) masuk dalam daftar pemberian vaksin tahap kedua di Kota Bandung.
Vaksinasi pejabat publik di Kota Bandung/Bisnis-Dea Andriyawan
Vaksinasi pejabat publik di Kota Bandung/Bisnis-Dea Andriyawan

Bisnis.com, BANDUNG - Para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) masuk dalam daftar pemberian vaksin tahap kedua di Kota Bandung. Puluhan wakil rakyat ini hadir pada penyuntikan yang dilaksanakan di Balai Kota Bandung, Selasa (2/3/2021).

Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Ade Supriadi merasakan hal berbeda setelah disuntik vaksin. Secara psikologis, dia merasa semakin percaya diri.

Ade mengaku tak merasakan efek samping yang berdampak negatif pada kondisi tubuhnya. Setelah menunggu lebih dari 30 menit, justru dia merasa badannya semakin bugar.

"Sesudahnya memang bagus ke badan ada terasa dan saya ada percaya diri. Ternyata vaksin ini benar-benar sehat ke badan, padahal ini sudah hampir sejam walaupun tadi katanya sudah disuntik tunggu 30 menit," ucap Ade usai penyuntikan vaksin.

Ade tidak memungkiri apabila sebelum divaksin sedikit merasa deg-degan. Namun dia akhirnya membulatkan tekad untuk berani divaksin dengan motivasi tinggi ingin tetap sehat selama menghadapi pandemi Covid-19.

"Karena memang saya ingin sehat. Apa pun bentuknya, dengan vaksin ini menjadi imun yang kuat," tegas politisi Partai Gerindra ini.

Untuk itu, Ade menyerukan kepada masyarakat Kota Bandung agar jangan alergi dengan vaksinasi. Program ini menurutnya sangat bagus untuk menjaga kesehatan. Bahkan, selain itu juga secara psikologis juga lebih kuat karena menambah percaya diri.

"Marilah sama-sama kita dukung program pemerintah. Niat pemerintah baik, demi kesehatan masyarakatnya. Makanya dengan vaksin ini sehingga kita menjadi orang yang sehat, tidak ketakutan dengan penyakit dan bisa bebas dari pandemi," ungkapnya.

Meski begitu, Ade tetap mengimbau apabila masyarakat yang sudah divaksin tetap disiplin protokol kesehatan.

"Kalau protokol kesehatan itu tiada henti, jadi sampai akhir zaman prokes dijaga demi kesehatan. Jangan karena tidak ada pandemi jadi lengah. Protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan. Demi kita juga. Karena itu sudah jadi makanan pokok istilahnya," katanya.‎ (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper