Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Air Minum di Kota Cirebon Didesak Turunkan Angka Kebocoran

Pemerintah Kota Cirebon mendesak Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon untuk menekan angka kebocoran hingga pada level wajar.
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis

Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kota Cirebon mendesak Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon untuk menekan angka kebocoran hingga pada level wajar.

Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengatakan pada periode pertama ia menjabat sebagai kepala daerah, tingkat kebocoran di Perumda Tirta Air Giri Nata mencapai 42 persen, namun terus turun hingga 35 persen.

"Kepada dirut untuk terus menekan angka kebocoran sampai ambang wajar maksimal 20 persen," kata Azis di Kota Cirebon, Minggu (28/2/2021).

Permasalahan distribusi, menjadi salah satu catatan penting untuk perumda tersebut agar meningkatkan pelayanan kepada masyarakat selama 24 jam, tanpa henti.

Pada 2021 ini, Perumda Tirta Giri Nata harus bisa mengembangkan core bisnis lain, sehingga tidak mengandalkan dari hasil penjualan air minum. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

"Peningkatan layanan kepada masyarakat adalah yang utama," katanya.

Pemerintah Kota Cirebon, tahun ini menyuntikkan penyertaan modal kepada dua perusahaan umum daerah, salah satunya Perumda Air Minum Tirta Giri Nata

Besar penyertaan modal yang diberikan Perumda Air Minum ‎Tirta Giri Nata sebesar Rp5,2 miliar.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon Sofyan Satari mengatakan penanganan masalah kebocoran tersebut masuk ke dalam program kerjanya hingga 2026.

Meskipun memiliki keterbatasan dan tantangan, di antaranya bertambah jumlah penduduk, keterbatasan sumber air, dana investasi dan luasnya cakupan pelayanan, desakan itu akan dikejar.

“Perumda Tirta Giri Nata Kota Cirebon berkomitmen untuk optimalisasi sumber air dan siap untuk menambah jumlah pelanggan,” katanya.

Menurut Sofyan, sebagian jaringan di Kota Cirebon yang dibangun pada 1980-an tersebut banyak mengalami kebocoran‎ pada beberapa tahun kebelakang ini.

"‎Akan menerapkan skala prioritas untuk perbaikan jaringan. Belum lama ini juga mendaopat penyertaan modal sebesar Rp5,2 miliar‎ untuk keperluan revitalisasi sistem penyediaan air minum (SPAM)," katanya. (K45)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper