Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tiga Strategi Jabar Percepat Vaksinasi

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku tantangan daerahnya terkait vaksinasi adalah infrastruktur atau titik pemberian vaksin.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG - Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku tantangan daerahnya terkait vaksinasi adalah infrastruktur atau titik pemberian vaksin.

Ridwan Kamil mengatakan dengan jumlah penduduk yang tersebar di 27 kabupaten/kota dan 5.312 desa, Jabar hanya memiliki 1.094 puskesmas terlatih program vaksinasi.

"Saya sudah hitung ketidakcukupan infrastruktur yang menjadi ancaman. Oleh karena itu ada tiga [solusi] di Jabar yang saya usulkan, tapi belum dilaksanakan. Satu, disuntik di puskesmas itu sangat terbatas, maka saya usulkan, kalau vaksin tersedia, Jabar akan memaksimalkan gedung olah raga, gedung bulu tangkis,dan lain-lain untuk memaksimalkan vaksinasi massal, seperti di Sabuga [Kota Bandung]," katanya, Senin (22/2/2021).

"Kedua, untuk menjangkau desa-desa di daerah terpencil tapi tingkat kasusnya tinggi, saya sudah minta ke Pak Presiden untuk menggunakan mobil. Jadi nanti ada mobil vaksin yang keliling desa-desa untuk melakukan vaksinasi," tambahnya.

Ketiga, pihaknya mengusulkan agar ada penyediaan vaksin mandiri secara berbayar alias tidak perlu menunggu panggilan jadwal pemberian vaksin gratis dari pemerintah pusat.

"Kalau herd immunity ini mau dicapai, semua metode manajemen penyuntikan vaksin harus secepatnya. Kalau ternyata vaksin mandiri ini mempercepat terjadinya herd immunity, saya sangat setuju. Yang penting adalah manajemen penyuntikan mandiri tidak mengganggu jadwal yang sudah diatur di puskesmas. Kalau mau mandiri, Anda harus bayar, karena Anda mengatur sendiri di tempat yang lebih nyaman sendiri. Tidak di puskesmas dan sebagainya," tutur Kang Emil.

Pihaknya menyiapkan sekitar 11.000 vaksinator atau tenaga penyuntik vaksin. Jumlah tersebut akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan saat vaksinasi berlangsung.

"Jumlah vaksinator di Jabar terus kita tingkatkan. Sekarang punya 11.000, kalau mau [vaksinasi] 8 bulan beres, [vaksinator] kami harus bertambah 3 kali lipat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper