Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita Dokter di Cirebon Setelah Divaksin Covid-19, Cuma Pegal dan Mengantuk

Dokter Konsultan Hematologi dan Onkologi Medis Rumah Sakit Mitra Plumbon Cirebon Mohamad Lutfhi menjadi salah satu penerima vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Kamis (14/1/2021).
Dokter Konsultan Hematologi dan Onkologi Medis Rumah Sakit Mitra Plumbon Cirebon Mohamad Lutfhi/Bisnis-Hakim Baihaqi
Dokter Konsultan Hematologi dan Onkologi Medis Rumah Sakit Mitra Plumbon Cirebon Mohamad Lutfhi/Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, CIREBON - Dokter Konsultan Hematologi dan Onkologi Medis Rumah Sakit Mitra Plumbon Cirebon Mohamad Lutfhi menjadi salah satu penerima vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Kamis (14/1/2021).

Vaksin Covid-19 yang diterima Lutfhi ini berbarengan dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, orang pertama penerima vaksin serentak di tujuh kota/kabupaten Jawa Barat tersebut.

Lutfhi menyatakan, dipilih karena menjadi salah satu perwakilan profesi dokter atau tenaga kesehatan di Jawa Barat dan juga mewakili Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Selama proses penyuntikan ia mengaku didampingi langsing oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Alhamdulillah dipercaya untuk menjadi penerima vaksin Covid-19," kata Lutfhi di Kabupaten Cirebon, Selasa (19/1/2021).

Setelah menjalani suntik vaksin Covid-19, Lutfhi mengaku hanya mengalami pegal dibagian lengan. Namun, setelah dua jam berselang rasa nyerinya itu menghilang dan kembali seperti biasa.

Selain merasakan nyeri pegal, kata Lutfhi, efek yang dirasakan setelah menerima vaksin Covid-19 pun yaitu mudah mengantuk, seperti sudah meminum obat-obatan medis lainnya.

"Tidak sampai demam, tidur malam hari juga biasa saja dan tidak ada pantangan lainnya," katanya.

Lutfhi mengatakan, 28 Januari mendatang ia akan kembali mendapatkan vaksin Covid-19. Hingga waktu penyuntikan kedua pun, Lutfhi pun diminta tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan wabah.

Ia pun mengimbau, kepada tenaga kesehatan dan masyarakat di Kabupaten Cirebon untuk bisa menerima vaksin Covid-19 karena sudah ada izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta fatwa Majelis Ulama Indonesia.

"Berdasarkan hasil penelitian, imunitas setelah divaksin meningkat sebesar 65,35 persen. Kalau standar WHO itu 50 persen, jadi sudah cukup," katanya.

Ia juga meminta, kepada masyarakat yang memiliki penyakit bawaan di antaranya kanker, kelainan darah, atau gangguan imunitas (auto imun) untuk tidak menerima vaksin tersebut.

"Mereka semua daya tahan nya kurang baik, sehingga tidak memproduksi antibodi," katanya. (K45)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper