Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Petani Milenial Jabar Bisa Cegah Krisis Pangan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggandeng perbankan untuk memajukan sektor pangan dan pertanian daerah melalui forum West Java Food and Agriculture (WJFA) Summit 2020 yang digelar pekan lalu.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (kanan)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (kanan)

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggandeng perbankan untuk memajukan sektor pangan dan pertanian daerah melalui forum West Java Food and Agriculture (WJFA) Summit 2020 yang digelar pekan lalu.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, forum tersebut juga akan disinergikan dengan para petani milenial. Dalam program ini, Pemerintah Provinsi Jabar akan meminjamkan lahan-lahan milih pemerintah maupun BUMN untuk digarap oleh para milenial hingga menghasilkan.

"Nanti akan kita seleksi anak-anak muda yang menguasai teknologi. Jadi pertaniannya mengedepankan science based," katanya di Bandung, Senin (14/12/2020).

Ridwan Kamil mengatakan, untuk mewujudkan hal tersebut, ia meminta WJFA Summit dapat menjadi forum rutin yang tujuannya menyiapkan Jabar menjadi provinsi mandiri pangan. Pasalnya, di tahun depan Jabar berpotensi menghadapi krisis pangan.

"Karena ada indikasi yang mengarah ke sana. Jangan sampai Jabar krisis suplai pangan pada 2021," ungkapnya.

Ia mengatakan, forum ini diharapkan menarik minat masyarakat terutama kaum milenial untuk memanfaatkan lahan-lahan 'nganggur' di Jabar. Penjualan hasil tani pun tidak lagi dilakukan secara konvensional sehingga ekspor dapat berjalan dengan maksimal.

Di tahun depan, ia akan memfokuskan program tersebut untuk membangun kesadaran milienial akan pentingnya bertani. Sehingga, stigma bertani sebagai kegiatan yang tidak menghasilkan dapat terhapus.

"Kami tidak targetkan dulu kontribusi secara statistik di 2021. Tahun depan adalah tahun kesadaran, bahwa kalau lulus universitas tidak usah ke Bandung atau Jakarta. Di desa bisa sejahtera sampai tiga kali lipat gaji UMR," ungkapnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto mengatakan, berdasarkan hasil Kajian Necara Pangan Jabar, provinsi dengan 50 juta penduduk tersebut mengalami defisit beberapa komoditas pangan strategis. Terutama telur ayam ras, daging sapi, bawang putih, minyak goreng dan gula pasir.

Selain itu, ia mengatakan, Jabar juga merupakan pemasik pangan ke berbagai daerah lain termasuk DKI Jakarta. Hal tersebut menyebabkan pasokan pangan Jabar yang terbatas masih harus 'tersedot' untuk daerah lain.

"Pelaku sektor pertanian pun masih didominasi pelaku usaha 45-65 tahun ke atas. Oleh karena itu, penting untuk menggalang partisipasi milenial di sektor pertanian sebagai langkah strategis untuk keberlangsungan pangan di Jabar".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper