Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rumah Sakit di Kota Bandung Penuh Layani Pasien Covid-19

Keterisian tempat tidur khusus pasien Covid-19 di Rumah Sakit di Kota Bandung di atas 90% diakibatkan banyaknya warga yang terpapar Covid-19.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG -- Keterisian tempat tidur khusus pasien Covid-19 di Rumah Sakit di Kota Bandung di atas 90% diakibatkan banyaknya warga yang terpapar Covid-19.

Oleh karena itu, tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Bandung kembali mengingatkan warga untuk selalu disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

Warga harus selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir. Termasuk juga tidak berkerumun.

Artinya, Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19, Ema Sumarna mencoba memberikan "warning" jika angka pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bandung masih cukup tinggi.

Meski angka reproduksi virus masih 0,81 atau di bawah 1, namun tingkat positif rate pandemi Covid-19 di Kota Bandung masih 21,53 persen.

"Masyarakat yang sudah masuk dalam kategori tidak disiplin. Kerumunan kembali terjadi," tegas Ema, Kamis (26/11/2020).

Dari 789 tempat tidur yang disediakan, tinggal sisa 79 tempat tidur. Itu pun sudah waiting list.

"Kita sudah masuk ke situasi yang cukup darurat. Bahwa Bandung ini harus benar-benar konsentrasi. Upayanya lebih maksimal lagi," imbuhnya.

Ia mengungkapkan, tempat isolasi yang disediakan Pemkot Bandung telah penuh. Untuk itu juga, aparat kecamatan diminta menyiapkan rumah-rumah isolasi bagi orang tanpa gejala (OTG).Sedangkan yang bergejala wajib dibawa ke rumah sakit.

"Camat sudah mengupayakan untuk menggunakan kantor RW. Itu pun harus ada rekomendasi dari petugas kesehatan. Karena sesuatunya harus terstandarisasi," jelasnya.

Karena situasi ini juga, Ema bakal mengevaluasi seluruh relaksasi yang telah diberikan. Aparat terkait wajib memastikan seluruh sektor yang memperoleh relaksasi, beroperasi sesuai aturan.

"Paling utama adalah pengawasan yang dioptimalkan. Ini sudah hampir sepuluh bulan, masa mereka tidak cukup paham. Apabila mereka membandel bisa saja cabut izin usahanya," ucap Ema. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper