Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daerah Telat Setor Data, Analisa Perkembangan Covid-19 di Jabar Jadi Kurang Akurat

Jawa Barat bersama DKI Jakarta menjadi penyumbang kasus positif Covid-19 baru di Indonesia dalam jumlah besar dalam sepekan terakhir.
Covid-19/Ilustrasi
Covid-19/Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG — Jawa Barat bersama DKI Jakarta menjadi penyumbang kasus positif Covid-19 baru di Indonesia dalam jumlah besar dalam sepekan terakhir.

Pada Sabtu (26/9/2020) kemarin, data Satgas Penanganan Covid-19 menunjukan jumlah kasus bertambah sebanyak 4.494 kasus dimana Jawa Barat menjadi penyumbang kedua setelah DKI dengan total 386 kasus. Sementara DKI menambah 1.322 kasus. Apa Penyebabnya?

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan peningkatan kasus di Jabar salah satunya karena adanya pelaporan yang terlambat dari kabupaten/kota. Menurutnya kasus keterlambatan data bisa mencapai 50% dari hasil pengetesan terbaru.

“Peningkatan kasus Jabar salah satunya ternyata ada pelaporan yang telat, itu hampir 50 persen kasus selama seminggu ini adalah laporan yang diinput oleh wilayah kota dan kabupaten yang terjadinya di bulan-bulan lalu,” katanya, Minggu (27/9/2020).

Menurutnya teledornya daerah menyebabkan pihaknya kurang akurat menganalisa terjadinya ledakan kasus. “Analisa itu sedikit kurang akurat bahwa perharinya iya karena secara statistik memang diumumkan tapi sumbernya terjadinya itu lama, beda dengan kasus Secapa itu memang kasusnya tinggi dan kita akui,” tuturnya.

Ridwan Kamil berharap kondisi ini bisa diperbaiki dalam waktu cepat dan pekan depan pihaknya tidak lagi mendapati keterlambatan daerah memasukan data ke database all new record milik Kementerian Kesehatan.

“Tapi apapun itu Pak Luhut susah menjadikan Jabar sebagai salah satu provinsi yang diberi atensi dan hasilnya dalam seminggu ada berita baik yaitu tingkat kematian turun dari 2,4 persen ke 1,8 persen dan yang sembuh naik dari 53 persen ke 59 persen,” timpalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper