Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menerka Nasib Ekonomi Jawa Barat Triwulan III 2020

Perekonomian Jawa Barat pada triwulan ketiga 2020 diperkirakan membaik meski belum sepenuhnya pulih. Prediksi ini diambil setelah beberapa indikator ekonomi mengalami pertumbuhan setelah sebelumnya mengalami kontraksi.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com,BANDUNG - Perekonomian Jawa Barat pada triwulan ketiga 2020 diperkirakan membaik meski belum sepenuhnya pulih. Prediksi ini diambil setelah beberapa indikator ekonomi mengalami pertumbuhan setelah sebelumnya mengalami kontraksi.

Kepala Group Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Perwakilan Jabar, Pribadi Santoso Pribadi Santoso mengungkapkan, beberapa indikator ekonomi Jabar telah mengalami peningkatan seperti indeks keyakinan konsumen, penjualan ritel, tingkat hunian hotel, penerimaan pajak, mobilitas penduduk serta ekspor luar negeri.

“Ini mungkin saja sebagai dampak dilonggarkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) beberapa waktu lalu. Kita optimistis pada triwulan ketiga dan keempat akan ada pertumbuhan ekonomi yang lebih berarti,” katanya di Bandung, Selasa (8/9).

Ia menjelaskan, mobilisasi masyarakat yang meningkat diperkirakan dapat kembali mendorong konsumsi. Selain itu, pembukaan kembali objek wisata dengan syarat protokol kesehatan, juga mulai menunjukkan geliat konsumsi. Terbukti dengan okupansi kamar sebesar 27,20% pada awal triwulan III 2020, dari semula 13,50% pada triwulan II 2020.

Selain itu, jumlah penumpang domestik di Bandara Husein Sastranegara Bandung juga mulai menunjukkan kenaikan. Pada Juli 2020 jumlah penumpang tercatat sebanyak 5.589 orang, meningkat dibanding Juni 2020 yang sebanyak 2.808 orang.

“Kami perkirakan, jumlah penumpang akan terus mengalami kenaikan seiring dengan telah beroperasinya kembali maskapai penerbangan domestik. Inilah yang membuat kita optimistis pada triwulan ketiga dan keempat, perekonomian kita akan lebih baik,” ujar Pribadi.

Untuk mempercepat pemulihan ekonomi Jabar, Pribadi menyarankan supaya Pemda Provinsi Jabar dan Pemerintah Pusat mempercepat belanja pemerintah sehingga bisa mempengaruhi pemulihan ekonomi. Salah satunya dengan mendorong proyek skala nasional dan proyek insfrastruktur strategis di Jabar seperti pembangunan pelabuhan Patimban dan KCIC.

Selain itu, mendorong operasional sektor-sektor ekonomi dengan risiko rendah dan dampak besar seperti pertanian melalui digital farming, farmasi dan kesehatan, informasi dan komunikasi, serta yang lainnya.“UMKM juga harus dipulihkan dengan cepat melalui digitalisasi, menjaga investasi tetap berdaya saing, termasuk mengoptimalkan potensi untuk menangkap relokasi investasi,” tuturnya.

Selain itu menurutnya yang juga sangat penting adalah menjaga ekspektasi masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi yang akan datang, menjaga keyakinan investor untuk tetap berinvestasi di Jabar, serta mendorong kreativitas dan keterlibatan semua pihak dalam imlementasi adaptasi kebiasaan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper