Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran Bansos Tahap II, Pemprov Jabar Ganti Telur dengan Susu

Menurut Ridwan Kamil, konversi telur dengan susu untuk bansos ini pun dapat menggejot kehidupan ekonomi lokal. Di mana pihaknya akan menggandeng UKM sebagai penyedia susu yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat.
Pemerintah Provinsi Jawa barat akan mengganti komoditas telur dalam bantuan sosial tahap dua untuk warga terdampak Covid-19 dengan susu./Bisnis-Wisnu Wage
Pemerintah Provinsi Jawa barat akan mengganti komoditas telur dalam bantuan sosial tahap dua untuk warga terdampak Covid-19 dengan susu./Bisnis-Wisnu Wage

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa barat akan mengganti komoditas telur dalam bantuan sosial tahap dua untuk warga terdampak Covid-19 dengan susu.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan keputusan mengganti telur dengan susu karena berdasarkan evaluasi pihaknya, komoditas telur banyak mengundang persoalan di lapangan dalam penyaluran tahap pertama.

"Bansos tahap berikutnya telur di bansos akan dihilangkan karena banyak masalah saya amati, ini memang repot. Ini contoh kita mendengar dan mengevaluasi sehingga tahap dua ini telur akan diganti susu untuk protein," katanya di Gedung Sate, Bandung, Senin (29/6/2020).

Menurutnya konversi telur dengan susu untuk bansos ini pun dapat menggejot kehidupan ekonomi lokal. Di mana pihaknya akan menggandeng UKM sebagai penyedia susu yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat.

"Kami akan membeli susu ke koperasi peternak susu perah dan menghidupkan ekonomi lokal UKM-nya, sambil menggantikan ini protein dari telur," katanya.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan DPRD Jawa Barat mengenai pembagian bansos, pihaknya pun sudah berdiskusi dengan ahli gizi. Sehingga bantuan yang diterima oleh masyarakat menjadi labih terukur, baik itu mengenai protein, karbohidrat maupun vitamin.

"Sehingga ada karbohidrat protein dan lain lain, sehingga kalua ada satu elemen diganti maka elemen pengganti harus kelompok yang sama. jadi gak bisa digantikan menjadi karbohidrat. Hasil diskusinya kurang lebih susu," katanya.

Agar tidak bermasalah seperti telur, pihaknya juga mengkaji mengenai manfaat maupun durasi kadaluarsa susu tersebut. Sehingga selurus komoditas yang disalurkan kepada masyarakat melalui bansos benar-benar layak dikonsumsi.

"Kita juga akan belajar jangan sampai pilihannya memperumit lagi misalnya durasi kadalurasanya gimana, ini belum diputuskan apakah bentuknya bubuk, ataukah cair, apakah yang siap diminum. Tapi kita putuskan adalah susu, kemudian ada penambahan masker bahwa teknisnya itu belum kita putuskan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper