Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabar Tangani Khusus 670 Desa dan Kelurahan Rawan Covid-19

Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat mewaspadai penambahan titik daerah level desa atau kelurahan yang terpapar Covid-19.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com,BANDUNG—Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat mewaspadai penambahan titik daerah level desa atau kelurahan yang terpapar Covid-19.

Koordinator Sub Divisi Deteksi Dini dan Pelacakan Kontak, Dedi Mulyadi mengatakan titik positif Covid-19 masyarakat skala desa atau kelurahan di Jabar, per tanggal 13 Mei berada di angka 267 desa dan kelurahan.

Pihaknya mencatat angka masyarakat yang terpapar di setiap desa atau kelurahan tersebut bervariasi. Jumlahnya satu hingga maksimal 27 orang yang reaktif maupun positif Covid-19.

“Saat ini masih terus berkembang. Datanya (terkini) 670 desa (atau kelurahan) yang warganya yang terpapar. Jadi kami melihat provinsi harus menyikapi ini terutama pada level kritis atau hitam. Dari 267 pada Mei lalu, ada sekitar 54 desa kelurahan yang jumlah warga terpaparnya lebih dari enam, peningkatan kasusnya ada setiap 14 hari berikutnya. Itu yang masuk dalam level kritis,” paparnya, Jumat (12/6/2020).

Peta sebaran dari desa maupun kelurahan yang masuk kategori kritis ini berada di 13 kab kota. Di antaranya, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Tasikmalaya, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kota Cimahi termasuk Kabupaten Subang.

Temuan itu akan ditindaklanjuti dengan melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan di masing-masing kota kabupaten untuk melakukan PSBM. Pendekatan dalam kebijakan ini fokus pada edukasi, penanganan dan tracing (pelacakan).

“Misalnya di KBB, kami petakan ada satu desa kelurahan yang kasusnya enam orang, seperti di Desa Tanimulya. Kami tracing, dan diswab semuanya, sterilisasi bangunan, termasuk diberikan masker, sarung tangan, hand sanitizer. Sehingga masyarakat nyaman,” ucap dia.

“Desa Tanimulya semula dilockdown oleh RT RW lainnya. Kita juga support teman-teman di lokasi. Kalau ada yang isolasi mandiri, dapur umum dan logistik dibantu Rp 22.500 per hari. Tiga kali makan. Warga pun sama-sama menangani untuk terpantau,” paparnya.

Penanganan serupa dilakukan di titik-titik yang lain. Ia mencontohkan di Kabupaten Subang yakni Desa Kasomalang Kulon, Tasikmalaya di desa Cipedes, Kab Bandung desa Margaasih dan Rahayu, Kota Cimahi di Kelurahan Karang Mekar.

“Lalu, di Bogor ada dua kelurahan Cileundeuk dan Loji. Sudah kita sentuh dan hasil swab, yang positif kita bawa ke RS Rujukan atau karantina khusus. Yang negatif tetap diteliti,” terang dia.

“PSBM yang piloting ni bisa jadi pegangan kabupaten kota lain pada saat ada kasus positif. Agar menghindari masyarakat dari rasa ketakutan. Harus ada edukasi Bahwa Covid-19 ini bukan aib, tapi ini masalah bersama-sama. Jangan disudutkan. Jangan sampai drop imunnya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper