Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Ekspor Ikan Jawa Barat Masih Terdampak

Serapan ikan produksi nelayan di Jawa Barat masih mengalami kesulitan menembus pasar ekspor karena masih adanya Pandemi Covid-19.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG — Serapan ikan produksi nelayan di Jawa Barat masih mengalami kesulitan menembus pasar ekspor karena masih adanya Pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat Jafar Ismail mengatakan, saat ini produksi ikan baik di Pantai Selatan maupun Pantai Utara hanya dimaksimalkan untuk serapan lokal. “Serapan produksi terbatas karena ikan itu tidak bisa ekspor, jadi serapannya hanya untuk lokal," katanya di Bandung, Rabu (10/6/2020).

Kondisi ini menurutnya membuat produksi ikan di Jabar pun menurun hingga 50%. Para nelayan pun memiliki permasalahan mengenai biaya operasional yang cenderung tinggi lantaran berkaitan dengan harga bahan bakar minyak (BBM) yang tidak turun.

“Nelayan tetap memaksakan melaut karena memang tidak ada lagi penghasilan," katanya.

Pihaknya juga mencatat untuk harga jual ikan turun drastis hingga 50% mengingat mengingat kurangnya permintaan di konsumen. Hal ini,dipengaruhi juga oleh tutupnya sejumlah destinasi wisata, khususnya di kawasan pantai.

"Kan pariwisata dalam negeri juga kan sekarang tidak ada. Seperti Pangandaran kan kemarin [3 bulan] tutup," katanya.

Jafar juga mencatat hasil tangkapan ikan nelayan di Pantai Utara yang biasanya 500 ton hingga 700 ton per hari kini mengalami penurunan hingga 30-40% atau rata-rata hanya 649 ton per hari. Kondisi penurunan ini terjadi karena nelayan tidak melaut karena terdampak Pandemi Covid-19 dan sedang massa terang bulan.

"Tetapi yang di Indramayu, Bondet [Cirebon] masih beraktivitas seperti biasa. Meskipun harga ikan turun ada yang 15 persen sampai 17 persen," ungkapnya.

Sementara nelayan di Pasir Putih, Kabupaten Karawang pun tetap melaut mengingat saat ini sedang masuk musim panen rajungan. "Nelayan itu kan tergantung musim, jadi terus dikejar karena takutnya musimnya hilang. Musim rajungan itu sampai Juni atau Juli ini," katanya.

Sedangkan untuk Pantai Selatan, saat ini hanya dapat memproduksi ikan sebanyak 5,4 ton per hari. Di mana, biasanya produksi ikan dapat mencapai 6,3 ton per hari. Hal ini pun karena terdapat nelayan yang berhenti melaut semenjak adanya Pandemi Covid-19.

"Tetapi ini banyak juga yang tidak melaut, tetapi nelayan Batu Karas dan Cisolok masih beraktivitas seperti biasa walaupun harga Ikan turun sekitar 30-40 persen. Tapi ada juga yang normal kondisinya seperti kerapu dan tenggiri di Batu Karas," paparnya.

Di sisi lain, permintaan komoditas ikan hasil budidaya saat ini pun cenderung rendah. Hanya saja, terdapat peningkatan untuk serapan komoditas udang dari dari sejumlah daerah penghasil udang di Jabar khususnya untuk mengisi pasar ekpor.

"Karena rupanya di India kemudian di negara Afrika yang penghasil udang mereka terkena dampak. Sehingga permintaan kita jadi lebih tinggi peningkatan sampai 30 persen," jelas Jafar.

Lebih lanjut, dewasa ini cukup banyak masyarakat yang melakukan budidaya ikan skala rumah tangga, seperti melalui Budikdamber atau budidaya ikan dalam ember. Di mana dapat dipadukan dengan komoditas sayuran.

Namun menurut Jafar, hal tersebut lebih kepada ketahanan pangan pribadi. "Karena kalau untuk dijual itu jelas sedikit. Jadi tanggung," katanya.

Akibat Pandemi Covid-19 ini juga, terdapat beberapa program Dinas Kelautan dan Perikanan yang terpaksa berhenti sementara. Di antaranya program yang sifatnya bantuan maupun pembangunan, karena anggaran direlokasi untuk penanganan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper