Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengambil langkah tegas dan cepat dengan mengetatkan pengawasan di titik-titik penyekatan guna mencegah pergerakan masif warga pascalebaran.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jabar Hery Antasari menyatakan, peningkatan pergerakan masyarakat terlihat di jalur-jalur nonarteri. Maka itu, Dishub Jabar akan mengintensifikasi pengawasan sebagai realisasi larangan mudik di Jabar.
"Kami melakukan intensifikasi dan kesiapan ulang, khususnya terkait dengan wacana penambahan titik-titik penyekatan tambahan untuk mengantisipasi arus mudik, dan terutama arus balik," kata Hery, Selasa (26/5/2020).
Peningkatan pergerakan masyarakat antara lain terlihat di Gerbang Pasteur. Pada Minggu (17/5/20) ada sekitar 8.809 kendaraan yang melintas. Jumlah itu meningkat dua kali lipat pada Senin (16.328 kendaraan), Selasa (16.088 kendaraan), dan Rabu (18.273 kendaraan).
Hery pun mengimbau kepada masyarakat Jabar untuk tidak melakukan perjalanan, baik ke luar kota maupun daerah, sebagai upaya membatasi ruang gerak SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.
"Tidak melakukan perjalanan antarkota dalam rangka lebaran. Tidak diperkenankan melakukan perjalanan. Warga Jabar tetap di rumah, dan melakukan silahturahmi jarak jauh," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel