Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Larang Mudik, 253.000 Pemudik Sudah Masuk Jabar Lebih Dulu

Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap larangan mudik oleh Presiden Jokowi bisa menahan arus mudik dini ke wilayah tersebut.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap larangan mudik oleh Presiden Jokowi bisa menahan arus mudik dini ke wilayah tersebut.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat Daud Ahmad mengatakan berdasarkan data Dinas Perhubungan sampai saat ini dipastikan puluhan ribu warga sudah mudik dini dari Ibu Kota ke Jawa Barat.

“Pemudik dini tercatat yang masuk dari Dishub ada sekitar 253 ribu pemudik sampai hari ini. Itu kami mendapat laporan ini dari udara, pelabuhan laut dari kereta api dan terminal bus yang dikelola Pemprov B jumlahnya sudah ada 253 ribu,” katanya di Bandung, Selasa (21/4/2020).

Menurutnya pemudik ke Jawa Barat dipastikan besar karena pada tahun lalu saja jumlah pemudik ke wilayah ini mencapai 3,6 juta orang. “Mudah-mudahan dengan larangan ini angka tadi tidak bertambah bisa ditekan, sekali lagi kenapa ini dilarang karena untuk memutus rantai penyebaran virus,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut baik keputusan Presiden Jokowi yang memutuskan larangan mudik lebaran yang berlaku mulai 24 April mendatang.

Ridwan Kamil mengatakan keputusan tersebut sudah sesuai dengan aspirasi daerah yang meminta pelarangan mudik mengingat penyebaran Covid-19 masih tinggi jika lalu lintas orang dari epicentrum virus tidak dilarang.

“Jadi arahan bapak presiden sudah sesuai dengan aspirasi kami, data membuktikan makin banyak yang mudik, tingkat meningkatnya Covid juga makin tinggi, makin sedikit mudik, tingkat positif Covid makin sedikit,” katanya di Bandung, Selasa (21/4/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper