Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Ada Berita Baik Meski LPE Jabar 2019 Turun

Meski Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jawa Barat 2019 tercatat mengalami pelambatan menjadi 5,07% dari sebelumnya 5,66% pada 2018, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku masih bisa bernapas lega.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (kanan)/Bisnis-Wisnu Wage
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (kanan)/Bisnis-Wisnu Wage

Bisnis.com, BANDUNG - Meski Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jawa Barat 2019 tercatat mengalami pelambatan menjadi 5,07% dari sebelumnya 5,66% pada 2018, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku masih bisa bernapas lega.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara umum indikator makro ekonomi Jawa Barat masih di atas rata-rata nasional. Di luar itu sejumlah pencapaian menurutnya bahkan terbilang mengalami lompatan.

“IPM kita bagus. Angka kemiskinan turun, 2018 lalu 7,25%, pada 2019 menjadi 6,82%. Daya beli naik dari 10,79% menjadi 11,15%. Gap gini ratio juga turun dari 0,4 sekian persen menjadi 0,39%. jadi poinnya walau pertumbuhan turun tapi fundamental ekonomi Jabar bagus, orang miskin turun, daya beli naik,” tuturnya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil mengatakan pihaknya membahas proyeksi Bank Indonesia perwakilan Jawa Barat tentang ancaman perlambatan LPE pada 2020. Menurutnya ancaman LPE menurun seperti 2019 harus diantisipasi, mengingat kondisi bertambah runyam dengan dampak global penyebaran virus corona.

“Ini sedang dihitung, diantisipasi. Secara umum kan sudah menurun, ditambah dengan virus corona. Nah dampaknya ini seperti apa, jadi setelah dipaparkan kita akan gerak cepat. Salah satunya mengantisipasi impor-impor yang selama ini banyak bergantung ke Tiongkok,” katanya.

Menurutnya dalam rapat pihaknya membahas tentang rencana memaksimalkan impor regional atau mendapatkan komoditas dari daerah lain di luar Jawa Barat. Ridwan Kamil menilai cara memaksimalkan pasokan regional agar pengendalian harga tidak terganggu dampak dan situasi global.

“Jadi daripada impor keluar mending impor dari Sulawesi, Jawa Timur, Sumatera. Ada lima komoditas termasuk bawan putih. Kita kan relatif lebih baik proses penjagaan harganya akan terus diupayakan sehingga Jabar harus tangguh di tengah guncangan ekonomi dunia di tengah krisis ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper